Abi menyodorkan plastik yang berisi donat dan minuman yang ia beli tadi. Haura kira Abi akan membeli untuk dirinya juga, tapi ternyata tidak. Alhasil, Haura menawarkan Abi makanan dan minumannya untuk bersama, tapi Abi menolak. Ia malah menancapkan gas dengan kecepatan tinggi.
Haura yang sedang memakan roti, wajahnya berlepotan karena guncangan mobil yang sesekali membuatnya terkejut. Abi yang melihat itu bukannya membantu, malah menertawai Haura habis-habisan. Ya, walau pada akhirnya Abi memberikan tisu kepada Haura.
Sembari mengunyah makanan, Haura mengajak Abi berbicara. "Mas kenapa ke rumah Jesika?" tanya Haura memberanikan diri.
"Kamu kenapa dari perusahaan Event Store dengan menggunakan setelan orang kantoran?"
Haura berhenti mengunyah makanan. Tiba-tiba lidah Haura kelu untuk menjawab pertanyaan Abi. Serasa senjata makan tuan. Seharusnya Haura tidak menanyakan pertanyaan yang akan memancing Abi untuk bertanya.
"Kenapa diam? Tidak bisa menjawab?" tanya Abi lagi.