Cia semakin merengut, "tetap aja itu uang."
"Ada istilah, jangan membeli kucing dalam karung, pernah dengar?" Cia menatap kesal Dhika. Pria itu melanjutkan, "terjadi padamu sekarang." Dhika mengulum senyum.
"Ngejek aja teros …, seneng kali liat istrinya kesal." Cia menggembungkan pipinya lalu menghembuskan napas kesal. Dia membuang muka, menatap jalanan kota New York yang tampak ramai namun tetap teratur, andai Jakarta seperti ini pasti nyaman. Pikir Cia.
Dhika terkekeh rendah, "jangan di lihat seberapa besar kehilanganmu, coba lihat dari sisi lain." Cia menatap Dhika kembali, dengan penuh tanya.
Pria itu melanjutkan, "misalnya, berkat di tipu nenek-nenek itu kamu bisa menolong hidup kedua kucing itu."
Cia diam, dia mencerna. Benar apa yang di ucapkan Dhika kalo mikirnya nggak pake emosi tapi kalo lagi emosi gini, mustahil bisa mikir sebijak itu. Masalahnya udah di tipu, ruginya nggak kecil.
Dua ratus juta melayang! Kesalnya nggak tau bilang.