"Mau aku panggilkan dokter, Deril? Agar di periksa keadaanmu olehnya," tawar Lea.
Lea sungguh terlihat sangat khawatir yang melihat Deril terbaring di atas ranjang mereka.
"Sudahlah, kau jangan telalu berlebihan baby. I am fine," jawab Deril santay.
"Baik bagaimana. Kau sampai terpelanting sebab aku yang mendorongmu," omel Lea.
"Sampai kau merasakan sakit seperti ini, semua itu karenaku," lanjut Lea lirih yang merasa bersalah.
Deril tersenyum yang melihat Lea tengah merenungi kesalahannya sendiri karena Lea merasa bahwa ia telah melukai Deril.
"Kau tak perlu merasa bersalah baby. I am fine, ini tak sakit."
"Tapi Deril ... Aku-"
"Walaupun kau panggilkan dokter sekalipun, ini semua tidak akan sembuh baby," sahut Deril.
Lea terdiam sedikit terkejut, "Benarkah? Lalu aku harus bagaimana?"
Deril tersenyum usil, "Semua itu dapat di sembuhkan dengan orang yang membuatku seperti ini."
"M-maksudmu?" tanya Lea sembari menatap Deril bingung.