บท 50: Rasa Iri Si Gadis Desa

Donita segera naik ke mobil. Melihat Ramon mengemudi, dia berkata, "Kamu berani mengemudi setelah minum?"

"Ssst…" Ramon tersenyum, dan menghentikan Donita. Dia berkata, "Minum dua gelas saja, tidak masalah, kamu bisa berpura-pura tidak tahu."

"Bagaimana aku bisa berpura-pura tidak tahu? Oh, ya, kenapa kamu tidak memanggilku nona lagi? Apa karena tidak ada yang lain?" Donita dengan cepat memasang sabuk pengamannya dalam keadaan kesal. Dia menggenggam sabuk itu dengan keras sambil menatap ke depan, "Ini tentang hidup dan matiku, kamu… kamu harus hati-hati mengendarainya!"

Ramon tertawa, "Aku tahu." Dia menyalakan mobil dengan cepat, dan mobil itu melaju dengan mulus.

Melihat hal ini, Donita menjadi sedikit santai. "Itu… Aksa…" Di tengah jalan, Donita ragu-ragu dan berkata, "Bagaimana sikapnya terhadap temanku?"

Ramon menoleh untuk melihat Donita dan berkata, "Bagaimana aku bisa menebak pikiran Aksa? Untuk apa kamu menanyakan hal ini?"