Sementara Elanda mencari minyak kayu putih dengan bertanya pada pelayan, Dirga berjalan ke arah mejanya dan membuka tasnya. Ia mengeluarkan roll on hangat yang biasa ia gunakan untuk mengurangi rasa pegal. Setelah menemukan roll on itu, ia segera menghampiri Lita.
"Ini, Lita. Pakai ini biar enggak mual. Lo sakit ya?" tanya Dirga merengkuh pundak gadis itu, seraya memijit leher dan punggung Lita. Lita hanya bisa menganggukkan kepala seraya menahan mualnya.
Tepat saat itu Elanda juga menghampiri Lita dan menyodorkan minyak kayu putih, namun mual dan muntah Lita justru semakin menjadi saat Elanda mendekat padanya.
"uhum, uhuk Hoek ..."
Elanda menggeser tubuh Dirga dan mencoba menarik Lita pada tubuhnya agar lebih dekat. Namun gadis itu menepisnya seraya menutup hidung dan mulutnya dengan satu tangan.
"B-apak, bapak bisa jauh-jauh dari saya dulu?" tanya Lita yang membuat Elanda seketika terdiam dengan tatapan campur aduk di netranya.