"Lita!" Bentak sang ibu yang sebenarnya merasa setiap ucapan dari sang anak seperti pisau belati yang menusuk dan menyayat-nyayat hatinya. Bukan karena ia merasa terluka atau pun sakit dengan ucapan Lita, namun ia merasa tersayat karena setiap kata yang diucapkan Lita adalah kebenaran.
Tentang Lita adalah sebuah hasil kesalahan dari cinta satu malam, ia yang berusaha membunuh Lita dengan menggugurkan kandungannya. Ia yang merasa frustasi karena Lita tidak kunjung menghilang di rahimnya dan setiap harinya malah tumbuh semakin kuat dan besar hingga akhirnya sekarang, hari ini, detik ini, bisa berada di depan sang ibu untuk menghakimi dan mengingatkannya pada dosanya.