บท 143: 143 – Beban Sebuah Nyawa

Ketika Jeanna bangun pagi itu, dilihatnya Rain tertidur dalam posisi duduk di sofa sebelahnya, dengan satu tangan menyangga kepalanya. Jeanna menatap wajah tidur Rain dan hatinya semakin terasa sakit.

Semalam, ketika Rain menempatkan tangan di leher Jeanna, Jeanna mulai sadar. Saat itu, Jeanna benar-benar berharap pria itu akan mengakhiri penderitaan dan rasa bersalahnya. Pria itu … pasti tahu betapa beratnya beban yang dirasakan Jeanna hingga rasanya ingin mengakhiri semuanya.

Namun, pada akhirnya pria itu memberikan hukuman yang seharusnya pada Jeanna. Pada akhirnya, pria itu mengharuskan Jeanna menerima konsekuensi atas keputusan bodohnya. Pada akhirnya, pria itu membiarkan Jeanna membayar harga untuk menjual jiwanya pada iblis.

Bahkan meski Jeanna sudah tahu apa motif di balik tindakan Rain mencelakai papa dan adiknya, bahkan meski Jeanna sudah mendengar permintaan papa Rain padanya, tapi … ini masih terasa sulit bagi Jeanna. Beban sebuah nyawa … sungguh tidak main-main.