Aku menjemput Eloise dan Andrew di sekolah. Andrew lansung memelukku, ia bercerita tentang apa saja yang terjadi di sekolah. Aku mendengarnya sambil tertawa. Setelah itu menuju kelas Eloise ia sedang menungguku. Setelah itu berangkat ke tempat latihan balet, lagi-lagi sekolah balet yang diikuti Eloise bukan sembarangan itu adalah sekolah balet New York yang terkenal. Sudah satu tahun Eloise masuk sekolah balet ini untuk anak-anak. Suatu hari nanti bisa dikatakan ia akan menjadi pembalet profesional.
"Kamu tidak apa-apa ?" sepertinya Eloise tidak bersemangat. Aku memberikan surat itu kepadanya ia terkejut.
"Aku tahu, kamu sedih tapi jangan berputus asa sayang ! siapa pun yang datang melihat pertunjukanmu akan selalu mensuportmu! kamu mengerti ?" ucapku memberi semangat. Ia memelukku aku tertegun dan membalas memeluknya.