ดาวน์โหลดแอป
68.18% Hujan Disaat Terik / Chapter 30: BAB 30

บท 30: BAB 30

Wajah Fillo terus memasang wajah muramnya, bermain game beberapa kali sudah kalah, Fillo melirik ke arah buku pelajaran, menghela nafas.

Akhirnya Fillo mematikan komputernya, mengambil buku pelajaran lalu disimpan di atas meja komputer. Fillo menyenderkan badannya lalu menutup

mata perlahan.

***

Pagi telah tiba, Fillo telah bersiap pergi kesekolahnya. Setelah selesai memakai sepatu Fillo membuka gerbang rumahnya, Fillo melihat di seberang rumahnya ada Fio sedang berjalan, mereka saling tatap, Fillo tidak bereaksi apapun, Fio segera mempercepat langkahnya sekaligus juga menundukan kepalanya.

Sambil menutup pintu gerbang kembali, Fillo menghela nafas, wajahnya kembali muram, "sudah lah" lirihnya berjalan menuju sekolah.

***

Fillo sampai kesekolah lima belas menit sebelum gerbang sekolah di tutup. Fillo berjalan melewati lorong kelas-kelas, suasananya tampak ramai, tapi tetap tidak berpengaruh dengan keadaan isi hati Fillo, wajahnya juga tetap murung.

Fillo masuk kedalam kelas, langsung duduk di mejanya, Fio, Gita dan Hanna sudah duduk di mejanya lebih dulu.

Fillo menopang dagu, Melemaskan badannya.

"Fi, kasian tuh Fillo" bisik Gita dari bangkunya.

Fio melirik ke arah Fillo yang merenung di mejanya.

"Entah lah, aku juga bingung" ucap Fio.

"Tapi emang ibu kamu larang banget kamu pacaran?" Tanya Hanna yang ada disamping Fio, dengan sangat penasaran.

Fio mengangguk, "banget... aku bahkan ga boleh temenan sama laki-laki" ucap Fio.

"Hah serius? Ketat banget" bisik Gita dari bangku belakang Fio, dengan nada terkejut.

"Aku sama Fillo berteman sudah cukup nakal buat aku" ucap Fio.

"emang ibu kamu tau kamu deket sama laki-laki?" Tanya lagi Hanna.

Fio mengangguk, "sama sebenernya ada beberapa alasan yang ternyata masalah setelah aku dekat sama laki-laki muncul terus menerus"

Hanna mengangguk, mendengarkan cerita Fio.

"Jadi jalan satu satunya ya aku coba untuk menghindar" lirih Fio tersenyum pedih.

Tiba-tiba bel sekolah berbunyi, pelajaram pertama di mulai, murid-murid sempat berhenti mengobrol satu sama lainnya. Tidak lama, guru pelajaran pertama masuk kedalam kelas.

***

Kring! Kring! Kring!

Bel istirahat terdengar, murid-murid segera melepaskan bolpoin dan pensil dari tangannya, menghela nafas juga menyenderkan badannya ke senderan kursi. pak guru Izin keluar kelas duluan.

Tanpa menunggu apapun Fio, Gita dan Hanna, Melangkah keluar kelas untuk menuju kantin sebelum kantinya penuh.

Setelah sampai dikantin Fio, Gita dan Hanna segera diduduk di meja.

"Fio, Hanna" panggil Gita.

Mereka melirik bersama, "Kalian mau makan apa?" Tanya Gita yang sudah berdiri dari duduknya.

"Aku mie aja" jawab Fio.

"Sama" Lanjut Hanna yang ada di sebelah Fio.

"Oke" Gita Berjalan ke arah kasir, memesakan makanan. Tidak lama Gita Kembali ke meja.

"Makasih Gita" ucap Fio.

"Makasih Juga Git" ucap Hanna.

"Sama-sama" Jawab Gita.

"Kok tumben sepi yah?" ucap Hanna.

"Belom jamnya bentar lagi ini" Gita mengangkat tangannya menunjukan tangan satu, lalu dua dan tiga. Tiba-tiba murid-murid sekolah masuk kedalam kantin secara bersamaan, berombong-rombong.

"Eh kaget Aku" Seru Fio wajahnya melongo melihat sekeliling.

"Keren kan aku" ucap Gita dengan bangga.

"Keren Keren" Ucap Fio sambil mengangguk, tapi wajahnya tetap melihat ke sekeliling.

Pelayan datang membawa tiga mie goreng lalu disimpan di atas meja. Fio, Hanna, Gita memulai makan istirahatnya.

Setelah selesai makan lalu mereka bertiga berjalan kembali ke kelas. Fio berhenti melangkah ditengah jalan, Fio melihat ke arah awan.

"Ada apa Fi?" Tanya Hanna mengikuti Fio melihat ke arah awan, Gita juga akhirnya mengikuti Fio melihat Awan juga.

"Mendung" lirih Fio rambut poninya terayun-ayun tertiup angin.

"Kedinginan Fi?" Tanya Hanna wajahnya sedikit cemas.

Fio mengangguk, "nanti aku paling izin pake jaket di kelas"

Hanna mengangguk.

Mereka bertiga akhirnya melanjut kan berjalannya ke Kelas.

***

Kring! Kring! Kring!

Bel pelajaran terakhir berbunyi, murid-murid segera membereskan buku dan alat tulisnya, Gita dan Hanna sudah siap pulang lebih dulu.

"Fi aku pulang duluan yah" ucap Gita dan Hanna yang sudah berdiri di depan meja Fio.

Fio melirik ke arah jendela, awan sudah sangat gelap, Fio melirik ke arah Hanna dan Gita.

"Okay, hati-hati yah" ucap Fio.

"Dahh" ucap Hanna Dan Gita melambaikan tangan sambil melangkah keluar kelas.

Satu persatu murid di dalam kelas keluar, tersisa Fio dan Fillo, tidak lama Fillo melangkah keluar kelas. Fio bergegas memakai jas hujannya.

"Duh aku lupa kelebihan aku, jadi repot kan, ga bawa payung lagi" gerutu Fio sambil memakai celana jas hujannya.

Setelah selesai memakai jas hujan, Fio menggendong tasnya lalu melangkah keluar kelas, saat di depan pintu hujan turun sangat deras, Fio menghentikan langkahnya, menghela nafas.

"Ck!" Fio melangkah keluar kelas, diam di depan pintu.

Tiba-tiba Fillo keluar dari kamar mandi, melangkah ke arah kelasnya, dia sedikit terkejut, terlihat Fio sedang memainkan ponselnya di depan kelas, Fillo tetap berjalan dan berdiri tiga langkah dari Fio.

Tidak lama Fio menyadari ada Fillo di sebelahnnya.

"Fillo belom pulang?" Tanya Fio melirih ke arah Fillo.

"Belom, kamu kenapa ga pulang, udah pake jas hujan?" Tanya Fillo sambil menggenggam payung kecil.

"Ehh, harusnya aku yang nanya kamu ada payung kenapa engga pulang aja" ucap Fillo wajahnya sedikit ragu.

"Nih" Fillo menyodorkan payungnya.

Wajah Fio berubah seketika terkejut, "hah?"

"Fi, kita udah kenal satu sama lain loh, bukan kaya pertemuan pertama. pake payungnya, aku tau jas hujan ga cukup" ucap Fillo menatap serius Fio.

"Eum... ga usah Fi aku nunggu disini aja, sampai hujannya berhenti" Jawab Fio pandangannya melihat ke depan.

"aku bisa nanti aja Fi, lagian aku bisa hujan hujanan" ucap Fillo masih berusaha memberikan payungnya.

"ga usah Fi, kamu duluan aja" ucap Fio.

"Fi nanti sakit lagi" ucap Fillo wajahnya sedikit kesal.

"Ga apa-apa udah biasa" jawab Fio.

"Nih!" Fillo menarik baju tangan Fio, memberikan payungnya.

Fio sedikit terkejut, menggenggam payungnya. "Fillo" lirih Fio.

"Diem! kamu sekarang duluan pulang, biar ga terlalu sore, badan kamu dingin, nanti alerginya kambuh lagi, aku janji Fio, setelah ini aku ga bakal hubungi kamu lagi, aku bakal jadi orang yang kamu minta, jadi orang ga di kenal, iya kan ?" Ucap Fillo tersenyum menatap Fio.

"Fillo" lirih lagi Fio.

Fillo mengabaikan ucapan Fio membukakan payungnya, "nih, dadah..." Fillo tersenyum lebar.

Fio masih terkejut, wajahnya dari tadi menatap Fillo, sekarang Fio membalikan badan dan berjalan melewati lorong sekolah, untuk pulang.

"Fio kenapa kamu ambil payungnya?" lirih Fio sambil menatap payung yang di genggamnya.

Fio menelan ludah.

"Berarti aku setuju sama perjanjiannya, tapi bukan kah itu yang aku mau?" Lirihnya.

Clak!

Fio menginjak genangan air, menyadarkan dirinya dari lamunan, lalu segera berjalan cepat ke rumahnya.


ความคิดของผู้สร้าง
Randomline Randomline

BAB 1-44

UPDATE

RABU DAN KAMIS

-----

VOTE CHAPTER TO SUPPORT ME AND I WILL ALWAYS APPRECIATE IT!

FOLLOW ME FOR MORE PLEASE;)

THANK YOU!<3

Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C30
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ