ดาวน์โหลดแอป
20.45% Hujan Disaat Terik / Chapter 9: BAB 9

บท 9: BAB 9

"EH!" Fio melepaskan pelukan Fillo, Melangkah mundur, menatap wajah Fillo dengan sangat cemas.

Fillo kebingungan, "ma-maaf... Fio" ucap Fillo terbatah-batah, Fillo juga melangkah mundur.

Fio menelan ludah, lalu mengangguk, "ga apa-apa" jawab Fio perlahan, "jaketnya sudah lebih dari cukup" lanjut Fio.

***

Hujan mulai mereda, cahaya matahari perlahan mulai terlihat, angin juga sudah tidak secepat tadi, hujan deras berubah menjadi gerimis.

Fio dan Fillo menyenderkan badannya di tembok kedai, dengan jarak 3 langkah kaki diantaranya, Fio dan Fillo sejak kejadian tadi membuat mereka menjadi canggung, mereka bingung memulai percakapan.

Fio melepas jaket Fillo yang mengikat tangannya, lalu melipat, "Fillo" panggil Fio.

Fillo melirik lalu berjalan menghampiri Fio, "maaf Fio sekali lagi"

Fio mengabaikan kalimat Fillo, menyodorkan jaketnya, Fio menarik jaket tangan dirinya, menutupi semua tangannya.

"tangannya udah ga apa-apa?" tanya Fillo memastikan.

Fio mengangguk, "Fillo"

Fillo melirik, "kenapa?"

"hal yang tadi jangan bilang kesiapa-siapa" ucap Fio membuang muka, wajahnya sangat cemas.

"ehm... i-iya" jawab Fillo wajahnya memerah.

Fio dan Fillo kembali menatap hujan, menunggu hujan benar-benar berhenti.

"engga mau sekarang aja?" tanya Fillo membuka percakapan.

"masih hujan kan" jawan Fio.

"ada payung" lanjut Fillo.

"kan udah dikasih tau, aku ga bisa Fillo" Fio membalikan badan menatap wajah Fio, "kamu mau tinggalin aku disini?"

"maaf Fio, aku lupa, oke aku tunggu hujan sampai benar-benar berhenti" jawab Fillo.

Motor dan mobil sekarang terlihat kembali, berlalu-lalang di depan Fio dan Fillo, cipratan air membuat Fio melangkah mundur.

Fio menutup matanya perlahan, dengan sangat cepat Fio masuk kedalam Cloom, tempat kelebihan Fio. Melihat kejadian buruk.

Dengan sangat cepat Fio menarik Fillo yang ada di depannya untuk menutup dirinya, tiba-tiba dengan sangat cepat mobil dengan kecepatan penuh melintas di depan mereka, membuat air terbang ke arah mereka.

Bush!!

Fillo membuka matanya, air sudah membasahi celana serta bajunya, Fillo melirik ke belakang.

"hehe" Fio tersenyum tak merasa bersalah.

"kenapa bisa tepat lagi" Fillo membalikan badan berbenah-benah sampah kecil yang menempel di baju dan celana.

"maaf Fillo" ucap Fio menekukkan bibirnya.

"iya"

Fillo mengenakan jaketnya kembali.

Hujan mulai berhenti, perlahan demi perlahan, sekarang hanya gerimis tipis. Cahaya matahari sore juga mulai terlihat terik berwarna orange.

"mau pulang sekarang?" tanya Fillo.

"udah agak mendingan, ayo" jawab Fio.

Fillo meraih payung lalu menaikan di antara mereka berdua. Mereka mulai melangkah, Fio melipat tangannya di dada, menghindari tiupan angin.

Mereka berjalan di pinggir jalan motor dan mobil, perlahan.

"Fillo maaf yah kejadian tadi, bener-bener disengaja, soalnya aku takut" ucap Fio membuka percakapan.

"ehm" Fillo mengangguk perlahan.

Fio tersenyum mendengar jawaban dari Fillo.

"tapi tadi keren deh, perasaannya kuat, biar ga kena air hujan" Fillo tersenyum mengangkat-angkat bulu matanya.

Fio kebingungan dengan ekspresi wajah Fillo, lalu Fio pura-pura mengerti dengan apa yang di maksud Fillo, mengangguk tersenyum.

"oh iya Fillo, kamu mau ke rumah aku sekarang?" tanya Fio.

Fillo terkejut, melirik ke arah Fio, lalu menggeleng.

"ga apa-apa Fillo, ga ada siapa-siapa, buat menebus kesalahan aku tadi" lanjut Fio.

Fillo menggeleng.

"Fillo ayoo" Fio bermohon-mohon untuk mau kerumahnya.

"lain kali aja yah Fio" jawab Fillo.

"kenapa Fillo?" tanya Fio mengeluh.

"ga apa-apa, nanti aja yah" jawab Fillo tersenyum.

Fio menekukkan bibirnya, mereka terus berjalan menuju rumah Fio.

***

Hari mulai beranjak dari sore ke malam, Fio dan Fillo sampai di depan rumah Fio.

"tuh kan udah sore, masuk sana" ucap Fillo membuka percakapan.

Fio menghiraukan kalimat Fillo, membuka pintu gerbangnya lalu menilap payung.

"nanti aku main ke rumah kamunya yah" ucap Fillo.

Fio masih kesal, tetap tidak menjawab kalimat Fillo.

"eh, dirumah kamu memang ada cctv?" tanya Fillo menunjuk ke kamera yang berada di ujung halaman rumah.

Fio terkejut melirik ke arah cctv, lalu dengan cepat mendorong Fillo, berharap tidak masuk kedala kamera.

"aku gatau Fillo, kamu agak mundur" ucap Fio.

Fillo mundur 2 langkah, "tuh kan Fi, kalau aku mampir bisa ribet nantinya"

Fio mengangguk, tambah kesal dengan cctv.

"aku pulang duluan yah" ucap Fillo melambaikan tangannya.

Fio mengangguk.

Fillo melangkah pulang.

Fio membuka gerbang rumah, dengan cepat, lalu menutup kembali gerbang, berusaha tidak melihat ke arah cctv, lalu masuk kedalam rumah.

Fio menyimpan sepatu, membuka tas dan mengeluarkan isi tas, menyimpan ke tempat asalnya, Fio melangkah naik ke atas, bersih-bersih.

***

Fillo membuka gerbang rumahnya, lalu bergegas naik ke kamar, menyalakan komputer sekaligus bersih-bersih, setelah selesai mandi, Fillo melihat buku PR di atas meja, dan berniat akan mengerjakannya setelah ini. Fillo turun kebawah untuk makan malam.

***

Crek! Fio membuka pintu kamar mandi, Fio sudah memakai baju tidur dan celana tidur panjang, turun kebawah, mengambil FrozenFood dari kulkas lalu membuka sedikit kemasan menyimpan di dalam pemanas makanan, dengan waktu 10 menit.

Fio melangkah ke ruang TV untuk menyalakan TV, membereskan bekas gelas dan piring di atas meja, lalu menyimpan di watafel, Fio sedikit membersihkan meja yang ada di ruang Tv, lalu Fio berjalan ke dapur untuk membuang tisu bekas membersihkan meja.

Fio juga merapihkan bantal-bantal, menilap selimut meletakan di atas pegangan tempat duduk, menutup pintu kamar ibu. Ting! Makan di pemanas selesai, Fio beranjak ke dapur, memakai sarung tangan, lalu membuka pemanas, memindahkan makanan ke meja yang ada di dapur, Fio membuka penutup makanan keseluruh, wangi ayam kecap memenuhi ruangan dapur, perut Fio pun berbunyi.

Fio mengambil gelas lalu mengisi dengan air putih, mengambil makan malamnya, lalu beranjak ke ruang Tv. Meletakan makanan dan minum di atas meja, Fio mengambil remot juga mengambil posisi duduk yang nyaman, Fio memulai makan malamnya.

***

Crek! Fillo membuka kamarnya, lalu menutup kembali, Fillo duduk didepan komputernya, menyalakan lagu dari komputer. Fillo mengambil pensil dari kantong tas, mulai mengerjakan PRnya.

Ting! Ponsel Fillo berbunyi, pesan masuk, Fillo bergegas meraih ponsel, pesan dari Fio, Fillo buru-buru membuka.

Pesan:

Fio: Makasih yah, tadi lupa ngucapin makasih.

Fillo: iya, sama-sama.

Setelah Fillo membalas pesan, Fillo kembali mengerjakan tugasnya.

***

Fio masih duduk diruang TV, makan malamnya masih tersisa sedikit, Fio menggengam, menutup mata ponselnya di simpan di dada. tiba-tiba Fio membuka mata, "masih ada tugas" bisiknya, buru-buru mematikan TV berlari naik ke kamarnya.

Fio mengeluarkan buku-buku dari tas, juga alat-alat tulis, Fio menutup pintu kamar, menyalakan lampu belajar, menarik kursi, mematikan ponsel, Fio melempar ponselnya ke atas kasur, Fio mulai mengerjakan tugasnya.


ความคิดของผู้สร้าง
Randomline Randomline

BAB 1-44

UPDATE

RABU DAN KAMIS

-----

VOTE CHAPTER TO SUPPORT ME AND I WILL ALWAYS APPRECIATE IT!

FOLLOW ME FOR MORE PLEASE;)

THANK YOU!<3

Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C9
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ