Wajah Soraya memerah.
Di keluarga Salman hanya dia yang tidak punya pasangan. Tidak ada pria yang cocok untuk Soraya.
Nyonya Shalina menepuk pundak Soraya.
"Ayah...aku dan Soraya bisa pergi berdua, kami
ngetrip, jalan-jalan, Ratna dan Nindy juga bisa ikut!"
"Hah! Terlalu mencolok! Sudah. Jangan cari gara-gara denganku! Kalian tidak bisa membatalkan pernikahan itu!"
Tuan Benyamin Salman berdiri, dia tidak mau di ajak kompromi.
"Ayah apa yang kamu rencanakan? Kamu ingin Ri-eN dan Ibnu Saud menyelidiki sesuatu?" Nyonya Shakina menemukan inti persoalannya.
Ayahnya ini punya rencana di balik rencana.
Soraya melihat Shalina.
Shalina mengangguk.
Soraya berkata dengan suara terbata,
"Ayah...maafkan saya, saya akan berubah. Saya akan membantu ayah!"
Soraya merasa bersalah dan menyesal
berjanji dalam hati tidak mabuk lagi.
Soraya hampir terlambat menyadari, saat ini keluarga Salman sangat membutuhkan dirinya.