Jenderal Yakub Mikail duduk di kursi menunggu nyonya Esther sadar.
Ketika sadar dia mencari hapenya.
"Hape ku! Mana hapeku!"
"Tenang Esther... tenanglah!"
"Esther gila... bukannya mencari Reagan...yang dia ingat hanya hape!" jenderal Yakub Mikail kesal.
"Untunglah...bayi Reagan sudah dipisahkan dari ibunya yang gila ini! Kalau tidak dia akan mencekik bayinya sendiri!"_ jenderal Yakub Mikail merinding, ngeri. Dia membayangkan hal-hal menakutkan yang mungkin di alami putra tercintanya itu.
Nyonya Esther tidak peduli dengan jenderal Yakub Mikail yang menatapnya dengan sinis.
"Pria ini benar-benar tidak tahu bahaya yang bakal menimpanya.
Jenderal Yakub Mikail ternyata pria bodoh tidak peka!"_ nyonya Esther menyumpahi pria yang membuatnya menderita seperti ini.
Nyonya Esther Melody terus mendesak meminta ponselnya dikembalikan. Dia tidak peduli di sebut gila oleh pria kasar ini.
Dia takut terlambat bertindak.
Bahaya sudah dekat. Nyonya Esther Melody frustasi.