Azami yang baru saja selesai bertelepon dengan Sakura pun mematikan sambungan teleponnya.
Dilirikan lagi matanya kearah jam dinding yang berada diruang kamar Juza yang saat ini sudah menunjukan jam enam sore, namun tetap sosok Juza belum juga tiba dirumahnya.
Helaan nafas panjang Azami hembuskan.
"Hah.. Sebenarnya apa yang sedang dibicarakan oleh kakek dengan Juza-san."
Kini Azami kembali membaringkan tubuhnya diatas kasur dan kedua matanya menatap langit-langit ruangan Juza dengan sorot mana menerawang.
"Aku yakin pasti kakek memakai namaku untuk membuat Juza-san harus mau tidak mau menyetujui apa yang dirinya katakan."
Lagi, helaan nafas panjang Azami hembuskan dan kini dengan kedua matanya yang terpejam.
Ceklek..