Keesokan paginya.
Briel terperanjat dari tidurnya ketika sesuatu mendarat di tubuhnya. Penglihatannya yang tampak masih samar menangkap sebuah pemandangan sesosok makhluk yang tengah berdiri di hadapannya. Makhluk itu tampak rapi dan aroma parfum menyeruak dari tubuhnya hingga menembus indera penciuman Briel.
"Sudah bangun?" orang itu menundukkan tubuhnya membuat pandangan Briel perlahan menjadi jelas.
"Apa yang kamu lakukan? Kenapa mendekatiku? Apa kamu ingin memberikan morning kiss padaku?" tanya Briel.
Orang itu menaikan satu alisnya mendengar apa yang Briel katakan. Dia pun kembali berdiri tegap.
'Dia kenapa, sih? Pagi-pagi begini, tak mungkin ingin mencari masalah denganku, bukan?' batin Briel heran.
Briel akan mengempaskan tubuhnya ke tempat tidur tetapi orang itu yang tak lain adalah Erland menahan tangan Briel sehingga Briel tak sempat mengempaskan tubuhnya.
"Mau apa, sih? Kenapa main tarik tangan begini?" tanya Briel seraya mengempaskan tangan Erland.