"Alamat?" gumam Caroline dengan alis terangkat sebelah.
Caroline mengambil ponsel Zoa dan mengecek sebentar di sana. Tak ada apapun yang berkaitan dengan alamat ini, ponsel gadis itu masih utuh tanpa ada sesuatu yang membuat Caroline curiga. Caroline mengernyitkan kening, satu-satunya jalan ia bisa bertemu dengan anaknya adalah alamat ini. Tapi ... jika ini bukan alamat rumah pria berjas itu, Caroline hanya bisa menghela napas dan pasrah menunggu sampai waktu mempertemukannya lagi dengan keluarga kecilnya.
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^