ดาวน์โหลดแอป
13.47% MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 52: 52. Tragedi Ingus

บท 52: 52. Tragedi Ingus

"Aku membunuhnya."

Zoa tersentak dengan pernyataan yang Lucas katakan. Ia memang pernah bertanya sebelumnya. Pria itu hanya menjawab 'Ya'. Zoa pikir Lucas hanya melihat Iko dengan motornya dan mengabaikan, tapi kenapa ia baru memberitahu Zoa tentang kebenarannya bahwa Iko ia bunuh? Tapi kemudian Zoa mengangguk mengerti. 

Lucas orang yang tak pernah main-main dengan lawannya. Tentu ia akan menghilangkan nyawa mereka karena telah mengusik ketenangannya juga menghilangkan jejak dari perbuatannya. Zoa mulai paham dengan lingkup kehidupan Lucas dan semua yang ada disekitar pria itu. Meski kehidupan mereka berbeda, tetapi Zoa mengerti akan semua ini. Ia tidak akan menyalahkan Lucas sebab membunuh Iko karena Zoa yakin Lucas memiliki alasan melakukannya. 

Zoa menampakkan senyum terpaksanya. Kenapa saat Lucas mengatakan itu ada rasa sesak dalam hatinya? Ia benar-benar merasa kehabisan oksigen dalam ruang dihatinya. Kenapa sesak sekali mendengar kabar Iko?

"Apa aku harus berterimakasih karena kau sudah membunuh orang yang berusaha membunuhku?" tanya Zoa lembut. Ia masih menampakkan senyumnya meski hatinya kalang kabut menahan sesak yang begitu nyata. Ia terkekeh kemudian.

"Kenapa aku bertanya? Seharusnya memang aku berterimakasih padamu karena telah melakukannya dan maaf telah merepotkanmu," lanjutnya lalu mengalihkan pandangannya. Matanya terasa perih.

"Dia yang meminta untuk ku bunuh."

Satu lagi kenyataan yang membuat hatinya semakin sesak. Kenapa bisa begini? Ia benar-benar merasakan kehilangan sekarang. Iko adalah orang yang selalu menyelamatkan Zoa sebelumnya dan mendengar kabar buruk ini membuat pikiran Zoa juah ke masa lalu. Ia bahkan belum meminta maaf dan berterimakasih pada pria itu setelah semua ini terjadi. 

Zoa mengusap air mata yang baru saja lolos dari matanya. "Kenapa ia melakukan itu?" tanyanya mencoba menahan isaknya. Ia masih melihat hamparan bunga di sisi kirinya meski sedikit buram sebab air mata yang menggenang.

"Dia hanya tak ingin melihatmu lebih terluka jika kau mengetahui bahwa dia adalah orang yang menembakmu kemarin."

Cukup. Zoa tak bisa lagi menahan tangisnya. Isaknya semakin dalam mengingat wajah Iko yang selalu tersenyum di depannya. Pria itu yang selalu menolongnya dari kejaran orang-orang berbaju hitam suruhan paman Zack. Pria itu yang selalu mengobati luka-lukanya setelah selamat dri kejaran mereka dan kini, pria itu …

Entah mengapa Lucas langsung membawa tubuh Zoa dalam pelukannya. Ia jadi tak tega melihat kesedihan gadis dalam dekapannya ini. Kau tau? Ini pertama kalinya Lucas memeluk seseorang untuk menenangkan kesedihannya. Entahlah. Ia tak tau kenapa itu terjadi begitu saja. Bahkan ia hanya diam tanpa melakukan apapun setelah membawa Zoa dalam dekapannya. Payah bukan?

"Kenapa ia sangat bodoh? Jika ia meminta maaf aku akan langsung memaafkannya. Kenapa ia meminta di bunuh, Lucas. Aku akan memaafkannya bahkan saat ia tak mau melakukannya," cerocos Zoa dalam pelukan Lucas dengan tangan yang terus memukul dada bidang Lucas lemah. Sementara Lucas hanya diam tak menanggapi. Bukankah saat orang menangis dia hanya butuh didengarkan?

Zoa masih terus menangis dalam pelukan Lucas, dan Lucas masih dalam posisinya. Diam tanpa ingin mengucapkan sepatah kata untuk sekedar menenangkan kesedihan yang Zoa rasakan. Yang ia lakukan hanya diam dan terus mendengarkan bagaimana isak tangis Zoa terdengar begitu sakit. Lucas merasa Zoa benar-benar terluka mendengar kabar ini.

"Maaf. Aku mengotori bajumu dengan ingusku," ucap Zoa yang baru saja melepaskan diri dari pelukan Lucas. Ia menunjuk baju bagian dada Lucas yang basah dengan mata yang mengerjap-ngerjap lucu.

Lucas lantas menunduk, memperhatikan apa yang gadis itu tunjuk. Astaga ... benar saja. Di sana basah dan terdapat cairan bening agak kental. Jika saja Lucas bukan orang yang sabar dan tahu situasi, sudah pasti ia akan mengumpati Zoa terus menerus karena telah mengotori bajunya dengan ingus sialan itu. Argh!

"Kau memang menjijikkan," ucapnya lalu berdiri dari duduknya ingin segera pergi dari hadapan gadis muslim ini tapi mendengar tawa nyaring dari Zoa ia kembali duduk. Menatap gadis itu penuh intimidasi. Tidak tahu apa yang tengah ditertawakan oleh gadis cantik itu.

"Sudah kuduga kau akan mengatakan kalimat itu. Lucu sekali mendengar bahwa dugaanku benar," ujarnya lalu kembali tertawa. Astaga ... kenapa dia mudah sekali berubah? Baru saja satu menit yang lalu ia menangis dan sekarang sudah tertawa? Aish ... apa semua wanita sepertinya? Jika iya, pasti itu membuat orang disekitarnya merasa aneh. Sama seperti yang Lucas rasakan saat ini. Ia hanya menatap Zoa dengan satu alisnya yang terangkat dengan kebingungan yang melanda.

Zoa menghentikan tawanya lalu menatap Lucas. "Maaf. Aku kelepasan," ucapnya lalu menutup mulutnya yang hampir saja akan tertawa lagi. Sementara Lucas lantas mengalihkan pandangannya.

"Akan ku bersihkan. Sekali lagi maafkan aku," ujar Zoa lalu mengelap kemeja basah Lucas dengan sapu tangannya.

Lucas. Pria itu hanya diam memperhatikan Zoa yang telaten mengelap kemejanya yang basah. Tanpa ia sadari, bibirnya tersungging membentuk seulas senyum samar. Tentu Zoa tak akan tau itu.


ความคิดของผู้สร้าง
Anesa_mons Anesa_mons

tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^

Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C52
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ