ดาวน์โหลดแอป
8.33% Tale of The Sad Ghost / Chapter 14: Bosku Idolaku

บท 14: Bosku Idolaku

Malam itu Ara sedang dirasuki oleh hantu pendendam. Hantu pendendam itu membawa tubuh Ara kepinggir sungai dan bersiap untuk membawanya lompat. Tama dan Devan sangat khawatir dengan keselamatan Ara, tetapi mereka tidak tahu harus melakukan apa. Tama sudah dibekali kekuatan oleh malaikat pencabut nyawa, namun sayangnya ia tidak mengetahui bagaimana caranya menggunakan kekuatan itu.

Tama sudah buntu, saat hantu pendendam itu mulai melangkahkan kaki sebelah kanannya untuk terjun ke sungai, Tama berteriak memanggil nama Kirana.

"Kiranaaa!!! Tolong aku!!" teriak Tama.

Tiba - tiba Kirana muncul di hadapan Tama.

"Putri, tolong Ara, kumohon!"

Kirana langsung mengeluarkan tenaga dalamnya. Dari tangannya keluar sinar seperti tali yang panjang. Sinar itu mengikat badan Ara. Akhirnya Ara berhasil diselamatkan. Hantu pendendam itu keluar dari tubuh Ara. Dan dia melarikan diri.

"Akh, hampir saja aku menyeretnya, awas kau ya kalau ketemu lagi!" teriak Kirana yang kesal karena tidak berhasil memberi pelajaran pada hantu pendendam itu.

"Sudah tidak apa - apa, yang penting Ara sudah selamat. Terima kasih ya putri" kata Tama.

"Terima kasih putri, akhirnya saya bisa ketemu dengan bosnya Tama", kata Devan.

"Halo, salam kenal ya!" sambung Kirana.

Ara yang sebelumnya pingsan kini mulai tersadar, ia melihat wajah Devan. Lalu dengan samar - samar ia melihat wajah Tama di samping Devan.

"Tama, apa itu kau?" tanya Ara.

"Ra, kamu gak apa - apa kan?" tanya Tama.

"Ternyata benar perkataan Devan selama ini, kamu masih ada di sekitar kita". Kata Ara.

Melihat tubuh Ara yang masih lemas. Tama meminta Devan untuk mengantarkan Ara pulang ke rumahnya. Kejadian hari ini biarlah dibicarakan lagi lain waktu.

Devan sudah pergi mengantarkan Ara. Saat ini Tama sedang berjalan kaki menuju Villa bersama Kirana. Tama penasaran sekali bagaimana ceritanya Kirana bisa hadir secepat itu, padahal yang ia tau saat itu Kirana sedang pergi menjual perhiasan bersama dengan Denok. Kemudian Kirana menceritakan apa yang terjadi.

*1 jam yang lalu*

TOKO EMAS MAS TAMVAN

Kirana dan Denok mengunjungi Toko Emas Mas Tamvan di Tangerang untuk menjual perhiasannya. Mereka pun mulai tawar menawar dengan sengit. Sampai akhirnya Kirana menghipnotis pemilik toko itu dan berhasil menjualnya dengan harga diatas rata - rata. Saat Denok sudah menerima koper berisi uang tunai, tiba - tiba Kirana menghilang.

"Loh, mana ini tuan putri, kok hilang? gusti,, where are you"

Ketika Kirana mendengar suara Tama memanggilnya, jiwanya tidak bisa menahan. Secara otomatis Kirana langsung menghadap Tama.

****

"Oh begitu,,, berarti..."

"Berarti apa?" tanya Kirana.

"Berarti sebenarnya kamu milikku, bukannya aku milikmu. Buktinya saat aku memanggilmu kamu langsung hadir". Jawab Tama.

"Halahh,, itu sudah takdirku, dulu juga pas dengan Pak Udin sama saja"

Tiba - tiba Tama mengingat tentang Ara yang tadi bisa melihat Tama, lalu ia menanyakan kepada Kirana apa yang terjadi sehingga Ara bisa melihatnya.

"Karena ia telah dirasuki hantu pendendam maka ia mendapatkan kekuatan itu dari hantu itu", kata Kirana.

"Jadi sekarang dia juga bisa melihat hantu?"

"Ya benar".

Sementara itu Devan sudah sampai di rumah Ara. Tapi sayangnya keluarga Ara sedang tidak di rumah. Ayah dan ibu nya sedang mengunjungi paman nya di Tangerang. Ara merasa takut karena ia sudah bisa melihat hantu. Ia meminta Devan untuk tinggal bersamanya dan menemaninya.

"Ogah ah, nanti kalau ada Pak RT gimana? bisa ditangkap kita"

"Van, van itu lihat deh disebelah sana"

"Aduh itu tuyul, hati - hati makanya kalau simpen uang"

Saat ini Devan sudah terbiasa melihat hantu, padahal dahulu ia juga penakut, dan karena ketakutannya, ia sampai menemui dukun untuk mengusir Tama dari kosannya. Tetapi melihat kondisi Ara yang sedang ketakutan, Devan mengatakan bahwa ia akan menunggu hingga keluarga Ara pulang ke rumah. Tidak lama kemudian, Ayah dan Ibu Ara pulang ke rumah, dan akhirnya Devan pamit lalu meninggalkan rumah Ara.

Sementara itu Tama dan Kirana baru saja tiba di Villa, di depan gerbang mereka sudah di sambut oleh Denok dengan tatapan sinis.

"Wah asyik sekali pasangan ini, baru habis malam mingguan ya, dan aku harus mengangkat 3 koper sendirian, tau gitu kopernya aku buang saja", kata Denok.

"Eh,, mba denok", Tama ingin berbicara tetapi Denok sudah pergi.

"Sudah biarkan saja, besok juga baik lagi. Sudah sana kamu istirahat", Kirana mencoba menenangkan Tama

"Baik putri"

Kirana hari ini tidak seperti biasanya. Ia sangat baik hati kepada Tama. Tiba - tiba Tama teringat ketika Kirana mengatakan bahwa Kirana akan muncul dihadapannya jika Tama memanggilnya saat butuh pertolongan. Tama pun berniat untuk mengujinya.

"Kirana, tolong aku", teriak Tama.

Dan Kirana pun muncul dihadapan Tama ketika ia sedang mengenakan masker mentimun di wajahnya.

"Aduh, apaan sih manggil - manggil"

"Aku butuh bantuanmu", kata Tama.

"Bantuan apa?"

"Aku lapar"

"Ishhhh, kan bisa panggil Denok!"

Ke esokan harinya, Tama bangun pagi - pagi lalu berteriak memanggil nama Kirana. Kemudian Kirana yang masih tertidur, tiba - tiba muncul diatas kasur Tama. Tama hanya bisa cekikikan karena berhasil mengerjai Kirana, bos nya yang memiliki tempramen tinggi itu.

Kirana terbangun dan melemparkan bantal guling ke wajah Tama. Hari ini Tama sudah mengerjai Kirana 5x hingga Kirana pun menyerah. Akhirnya Kirana mengajak Tama ke sebuah padang rumput yang luas. Tidak ada siapapun disana, hanya ada mereka berdua.

"Wah aku baru tau disini ada padang rumput sebagus ini", kata Tama.

"Dengar ya, aku akan ajarkan kamu menggunakan kekuatanmu, jadi jangan menyusahkan ku lagi"

"Tapi akunya mau kamu terus disisiku"

"Ku potong lehermu!"

Sungguh Kirana memang tidak bisa dirayu, dan Tama pun memulai latihannya. Kirana mengajari Tama bagaimana mengarahkan kekuatan ke musuhnya. Setelah berjam - jam akhirnya Tama pun berhasil menggunakan kekuatannya. Ia pun sangat senang.

Waktu terus berlalu dan malam pun tiba. Tama dan Kirana sudah kembali ke Villa. Tama berpamitan kepada Kirana untuk pergi kerja sambilan untuk menangkap hantu pendendam.

"Ya sudah sana pergi, hati - hati ya"

"Terima kasih putri, aku akan menjaga diriku baik - baik"

"tentu, kau harus menjaga dirimu baik - baik, supaya aku tidak kehilangan pelayan"

Kirana pergi meninggalkan Tama. Tama terdiam dan merenung sejenak, lalu ia berkata di dalam hatinya : "Ternyata selama ini dia memang menganggapku sebagai pelayan, bukan sebagai teman, seharusnya aku sadar posisiku".

Tama pergi ke kosan Devan dan memintanya untuk menemani Tama mencari hantu pendendam. Devan mengatakan bahwa hari ini yang terakhir kalinya karena besok Devan akan memulai pekerjaannya.

"Hari ini terakhir ya bro, besok kan gue kerja"

"Beres bro, tenang aja"


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C14
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ