Dito mengisi peluru revolver disertai menarik pelatuknya. Dia merasa tidak suka terkurung di dalam ruangan bersama Anna dan Huey. Nama terakhir itu muncul lantaran tidurnya mendengkur. Pada akhirnya, Anna dan Dito mengalah.
"Harusnya aku mengajukan protes kepadanya."
Anna menghela napas panjang. Gadis itu mengganti pakaiannya. Tidak nyaman mengenakan baju seragam militer. Menyisakan baju piyama sembari rambutnya lurus. Terlihat kulit di bagian pundak begitu mulus. Sampai dengan lengan kirinya kram mengangkat senjata. Gadis itu tidak percaya dengan apa yang dia alami.
"Apa kau berpikir Vladimir benar-benar ingin melatih kita?" tanya Dito.
"Memangnya kenapa? Kau belum terbiasa dengan semua ini bukan?" tanya Anna.
"Aku hanya penasaran. Ke mana angin akan membawa kita sebelum badai terjadi," jawab Dito.
"Tumben sekali jawabanmu puitis dan sok romantis. Tetapi aku tidak menyukaimu!" cibir Anna.