Tanpa mengatakan satu patah kata pun langkah tegas terlihat lebar meninggalkan kamar. Ketika mendekati pintu, Calvino sengaja menguncikan wajahnya pada wanita tercinta. "Aku tidak menyangka hubungan kita akan berakhir dengan cara seperti ini, baby Kia."
--
Kepergian Calvino telah membuat tubuhnya luruh hingga menyatu dengan dinginnya lantai mansion. Kini, tangis Kiara pecah hingga tubuhnya bergetar hebat. "Oh, Tuhan kenapa kau berlaku dengan sangat tidak adil? Kenapa disaat aku memintamu menghapus namanya dari hatiku justru kau hadirkan dia kembali di hadapanku? Kenapa Tuhan?" Jerit Tiara bercampur isak tangis. Siapa pun yang mendengarnya pasti akan terseret ke dalam kesedihan yang ia rasakan.
Luka dan air mata terus-menerus menyayat hingga ia pun tak lagi memiliki kekuatan. Ingin rasanya bangkit, akan tetapi keadaanlah yang telah menyeretnya merasakan pesakitan itu. Lagi dan lagi.