Dua purnama menunggu balasan dari sang kekasih hati yang tidak sah, Sullivan masih belum mendapat jawabannya. Berkali-kali suratnya tak ada balasan, Sullivan tidak begitu saja menyerah. Semakin Adilla diam membisu, ia makin berkeinginan mengejarnya lebih dri biasanya. Bkan hanya sebuah surat saja yang dikirimkan, tapi juga beberapa barang yang ia yakini akan menunjang kecantikan Adlla. Wanita mana yang tidak akan luluh dengan perhatian yang terus diberikannya, sepengalamannya wanita memang begitu pikir Sullivan.
Siang itu ketika Adilla tengah duduk di bawah pohon jambu, di pinggir kolam. Janda muda itu baru selesai memetik kangkung, yang tumbuh subur di dekat kolam. Suasana siiang hari yang damai selalu ia rasakan di sana, pasca dirinya memutuskan menjauh dari kehidupan di bandung. Walaupun sesekali rindu menyapa hatinya dan ingin bekerja mendapatlan uang. Hidup dalam tanggungan orang tua, ia rasakan sangat tidak nyaman.