"Buah mangga nya sekilo aja," pinta Innes mengalihkan pembicaraan.
"Baik, Bu," goda Ardi dengan wajah dingin.
"Kamu belum punya pengganti?"
"Pengganti apa? Sepedaku masih bagus aja, nggak perlu diganti."
"Isy! Nyebelinnya nggak berubah." Innes menggoyangkan sepeda.
"Eh,,, jangan digoyangin nanti tumpah. Mending goyangin kamu aja tau."
"Lagian, aku nanya serius. Kamu belum ada penggantiku?"
"Mau gimana cari pengganti, kamu selalu ada di hatiku. Siapa yang bisa gantikannya? Oyah, suamimu kemana?"
Wajah Innes berubah murung mendengar pertanyaan Ardi, ia menelan ludahnya. "Belum pulang," jawabnya tersenyum kecut.
"Selamat ya atas kehamilannya, semoga sehat selalu ibu dan bayinya."
"Aamiin, makasih, berapa semuanya?"
"Buat debay gratis aja."
"Rugi loh kamu, ini aku bayar aja." Innes menyodorkan uang dua puluh ribu.
"Nggak usah, udah sana masuk aja. Nggak enak dilihat tetangga."