Dia masuk ke tenda, berjalan mendekat ke tempat duduk Irul dan Alea. Cewek cantik dengan rambut lurus sebahu mengenakan baju staylish.
"Kita ketemu lagi, Rul. Boleh gabung bareng kalian?" tanyanya menoleh bergantian pada Irul dan Alea.
"Iya, silahkan aja, Mey," jawab Irul
Alea hanya diam dan menikmati makanannya lagi.
Siapa sih dia? batin Alea.
"Makasih," ucapnya menyusul duduk. "Hay, namaku Meyra. Kamu?" tanya Meyra pada Alea dengan tersenyum.
"Alea Nur Azizah, biasa dipanggil Alea."
"Salam kenal, yah. Btw, kalian dari tadi udah di sini?" tanya Meyra menoleh pada Irul.
"Lumayan sih, kita udah pesan duluan. Kamu nyusul aja."
Atmosfer mulai berubah pengap dan sesak, Alea mulai tidak nyaman dengan kehadiran Meyra yang tersenyum, ngobrol dan mencuri pandang ke arah Irul. Sedangkan Aleahanya diam dan sesekali menimpali, dia merasa jadi obat nyamuk bagi mereka. Kencan makan malam yang semula romantis berubah tragis, miris sekali. Alea tersenyum getir.