Di dalam hotel prodeo, Madam Choi duduk merenung. Wanita psikopat itu kesal, karena bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara semakin memberatkannya. Jangankan mendapatkan pengacara, menghubungi lewat telepon saja tidak bisa.
Madam Choi mulai frustasi dengan keadaannya. Terbiasa hidup sebagai sosialita dan sekarang harus mendekam dibalik jeruji. Hidup seadanya saja, tidak ada kasur empuk ataupun makanan yang enak.
Setiap hari ia harus tidur beralaskan tikar tanpa pembatas lain. Lengan menjadi banntal dan selimut hanya memakai baju yang dikenakannya. Ia mulai jengah dan ingin segera keluar dari sana. Tapi terlalu banyak laporan tentang dirinya, membuat wanita itu kesulitan untuk menghirup udara bebas.