"Tolong ya Reen, bilangin sama Sullivan gua mau ketemu," kata Bryan, begitu mereka sampai di apartemen.
"Aku usahain tapi nggak janji, ya," jawab Shireen.
"Ok, thanks." Bryan tersenyum tipis.
Shireen bisa merasakan, pria itu benar-benar berubah. Entah apa penyebabnya, ia sendiri masih menerka-nerka. Sejujurnya Shireen tidak begitu percaya atas sikap Bryan, tapi karena Kendra menyetujui, Shireen sedikit percaya padanya.
"Ya sudah, cepat pulang sana. Nanti Om Sulli lihat, dia bisa marah," titah Shireen. Lalu menggandeng tangan Alea.
"Tante tadi siapa? Kenapa dia ngantar kita pulang?" tanya Alea.
"Sopir ojol," jawab Shireen.
Alea menarik tangannya dengan keras, sehingga menghentikan langkah Shireen di depan lift. Shireen menoleh menatap bocah polos yang wajahnya mulai cemberut sambil melipat tangan.
"Lah, kenapa?" tanya Shireen.
"Masa ojol panggil nama, emang nama panggilan Tante cantik dipajang gitu?" cecar Alea.
'Mati gue!' pekik Shireen dalam hatinya.