"Jangan lo lawan rasa itu, lo nikmatin aja. Makin lo lawan, bakalan makin gila batin lo."
Perkataan itu terus terngiang di telinga Shireen, ia malu karena perasaannya diketahui oleh Sullivan. Anehnya, ia tidak mau meninggalkan Sullivan karena takut jika pria itu disukai wanita lain.
Belakangan di kantor ia melihat para karyawan wanita yang berada di posisi staf atas. Semuanya akrab pada Sullivan, Shireen tidak kuasa menahan cemburu. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke diskotik, beruntung ia mendapatkan posisi jaga kasir. Bukan lagi kupu-kupu malam seperti dulu.
Setiap malam Shireen hanya bisa memandangi foto Sullivan yang tersisa. Ditemani perasaan luka mendalam, ia pun berusaha tegar. Patah hati dalam hidup merupakan hal yang lumrah terjadi. Sudah hampir seminggu Shireen kembali bekerja di diskotik.
"Mbak," sapa suara seorang pria.