ดาวน์โหลดแอป
28.57% Lovestardol Part 1: Falling in Love with My Idol / Chapter 2: 1. Who Are You?

บท 2: 1. Who Are You?

Tiga tahun yang lalu...

"Halo..Ki.. kamu dimana? Kita ketemuan yuk?" ucap Helen dari balik telepon.

"Aku masih ada ruang latihan musik di gedung kuliahku. Alena udah disana?" tanya Kirana balik.

"Alena udah disini, barusan sampe dia."

"Okay..bentar ya guys.. sepuluh menit lagi aku sampe di cafe." Ucap Kirana yang bergegas mengemasi barang-barangnya setelah latihan.

"deadline tugas kuliah yang tinggal tiga hari lagi mengharuskan Kirana berlatih violin lebih giat. Karena tugas ini adalah point pentingnya untuk bisa menjadi salah satu pemaain dalam acara Concert yang diselenggerakan di salah satu Hall Orchestra terbesar di Korea tiga bulan mendatang.

"Okay..kita tunggu ya... see you soon.." ucap Helen dan Alena kompak.

"Ok..i'll be there soon..." balas Kirana sembari mengakhiri pembicaraan di telepon bersama kedua sahabatnya.

Namanya Kirana, Kirana Aulia. Dan dia merupakan salah satu mahasiswi asal Indonesia Jurusan Music Classic yang diterima di salah satu Universitas bergensi di Seoul, S University. Sebenarnya bukan hal yang mudah untuk masuk di kampus ini karena persaingannya sangat ketat. Namun, karena dia belajar dengan serius dan tak lelah berlatih bermain biola untuk ujian masuk universitas akhirnya dia diterima. Dan musim semi ini adalah tahun keduanya di Korea.

Tinggal di Kota Seoul adalah hal baru bagi Kiranda dan untuk pertama kalinya Kirana jauh dari kedua orang tua dan Kakak laki-lakinya, Jerry. Well, untuk Jerry sih mungkin bisa dibilang udah terbiasa sih, empat tahun kakaknya menimba ilmu bisnis di USA, kemudian setelah lulus langsung bekerja disana. Dan mungkin dalam setahun dia hanya bertemu dua kali.

Selain jauh dari keluarga, tahun ini merupakan kali pertamanya tinggal di apartement sendiri di Seoul, setelah setahun lalu dia tinggal di dorm bersama sahabat-sahabatnya. Dengan susah payah, Kirana berhasil menemukan apartement dengan sewa yang murah dan terjangkau.

Berkat beberapa penampilan di Indonesia saat dia mengikuti concert music dan cover lagu, dia kumpulkan dan diupload di Notub. Dan saat ini ada dua juta subcriber yang setia menunggu video penampilannya saat memainkan biola.

Hasil pendapatan dari Notub, ia kumpulkan dan dia simpan untuk kebutuhan belanja sehari-hari serta digunakan untuk membeli segala kebutuhan untuk concert ochestra termasuk gaun-gaun indah yang digunakan dalam memainkan biola di hadapan penonton.

Mama dan Papanya sangat bangga melihat Kirana tampil dalam pertunjukkan music classic yang dia ikuti di berbagai negara. Dengan beberapa bisnis di luar negeri, Mama dan Papanya jarang berada di rumah, walaupun begitu saat Kirana tampil memainkan biolanya, kedua orang tuanya menyempatkan datang.

Beberapa penghargaan diraihnya saat dia masih di bangku sekolah. Mulai dari best player of Orchestra dan best violinist termuda di Indonesia yang memenangkan penghargaan itu saat usianya menginjak sepuluh tahun. Hingga saat ini, dia berusia dua puluh dua tahun sudah berpuluh piala terpajang di rumahnya di Jakarta.

Di kampus, Kirana tidak sendiri yang berasal dari Indonesia ada Helen dan Alena. Kirana mengenal mereka saat acara pertemuan warga Indonesia di kedutaan besar Indonesia untuk Korea. Helen berkuliah di jurusan bisnis sedangkan Alena kuliah kedokteran.

Walaupun ketiganya berbeda jurusan, mereka cepat akrab hingga sekarang jika tidak sibuk, mereka akan berkumpul baik makan di café atau main di salah satu apartement masing-masing yang mereka tempati.

🎻🎻🎻

Sehari yang lalu...

Senja Kota Seoul sore itu sangat indah. Hamparan langit yang berwarna jingga dengan kemerah mudaan, beberapa bunga sakura di jalanan bermekaran menandakan musim semi dimulai. Hari itu dia sengaja pulang kuliah menggunakan bus.

Karena di jam lima sore merupakan jam sibuk dan kemungkinan kereta yang biasa dia gunakan untuk transportasi pulang juga penuh. Dan tempat duduk favoritnya di paling belakang, karena selain agak luas, dia juga bisa meletakkan biola disamping tempat duduknya dengan nyaman, kebetulan bangku belakang bus sebelah kiri tersebut kosong. Dia pun segera menuju bus bagian belakang.

"Drrrt…drrrt…..drrrt…" tiba-tiba suara ponsel Kirana berbunyi.

"Yeobeoseyo!" ucap Alena di balik telepon.

"Nee…Yeobeoseyo…" Jawab Kirana sembari membuka teleponnya.

"Kirana…kamu besok ada kuliah ga?" tanya Alena tiba-tiba.

"Aku besok ada kuliah pagi dari jam 9 sampai jam 11. Abis itu free. Memangnya kenapa Alena.."

"Aku ingin mengajakmu dan Helen makan di café baru yang ada di sekitar Hongdae. "

"Bentar yaa.. aku lihat jadwal kuliah dulu.."

Kirana kemudian membuka notes yang ada di tasnya dan melihat beberapa jadwal kuliah yang dia telah tulis sebagai pengingat di catatannya.

"Well.. aku bisa sepertinya. Jam berapa kita kesana."

"Jam satu siang aku kakao talk nanti yaa." Kata Alena mengakhiri pembicaraannya di telepon.

"Okay.. Alena.. see you soon." Kata Kirana sembari menutup smartphonenya.

Kirana kemudian melanjutkan menikmati senja sore itu sambil mendengarkan musik dengan earphonenya. Pemandangan sore hari di jalanan Seoul mulai terlihat jelas. Di beberapa persimpangan jalan, nampak para pejalan kaki yang sibuk menunggu lampu hijau untuk menyeberang.

Di sisi lain beberapa café dan restoran yang buka tampak dipenuhi oleh pengunjung yang antre untuk makan. Sedangkan di halte bus sendiri, penumpang yang pulang kerja datang silih berganti di pemberhentiannya masing-masing.

Ya, Musim Semi Kota Seoul telah dimulai. Berbagai Pohon Bunga sakura di berbagai sudut kota tampak indah bermekaran. Kirana juga tampak bisa melihat sunset walau hanya dari beberapa titik karena di kanan kiri jalan telah tertutup bangunan megah berupa hotel maupun pusat perbelanjaan.

Tak ingin melewatkan moment tersebut, Kirana kemudian mengambil beberapa foto dan merekam dengan smartphonenya. Musim semi yang indah, membuatnya tenggelam menikmati pemandangan sore Kota Seoul.

Deretan lagu Indonesia mengalun merdu pada airpod yang diputar Kirana di sepanjang jalan kota Seoul. Saat dia sedang asyik mendengarkan musik, tiba-tiba ada seorang lelaki dengan masker hitam dan kacamata berwarna gelap duduk di paling belakang sisi sebelah kanan.

Perawakan tinggi, rambut berwarna cokelat kemerahan dengan memakai blazer hitam dengan dipadu kaos t-shirt hitam, kulitnya berwarna putih serta aroma perfume yang wangi membuat lebih mencolok dibanding penumpang lainnya.

Di jam-jam pulang kantor seperti saat ini, Kirana jarang menjumpai seorang pria yang masih rapi karena sebagian besar yang ia jumpai merupakan pekerja kantoran yang baru pulang dari kerja. Keadaan hening di barisan paling belakang bus dipecahkan oleh suara dering smartphone pria tersebut.

"Yeobeoseyo.." ucap pria tersebut yang sibuk mengangkat telepon dari seseorang.

"Yeobeoseyo… Junsu sshi…eodiya?"

"Hyung…Aku di Bus…" balas pria tersebut sembari mengamati sekelilingnya.

"Yaa~ Han Junsu.. kan aku udah bilang..nanti malam kau ada schedule siaran radio. "

"Aku tahu Hyung…aku pasti datang. Tapi sore ini aku ingin naik bus."

"Kau ini ada-ada aja. Bagaimana nanti kalau ada yang mengenalimu?"

"Tenang aja Hyung…Aku sudah persiapan.. aman kok."

"Ok Hyung..sudah dulu yaa.."

"Han Junsu sshi….Han Junsu??!!"

Kirana yang melihat lelaki itu berbicara di telepon tadi mengambil kesimpulan sepertinya lelaki ini lagi kabur dari rumah.

"Aah… sudahlah… ngapain aku ngurusin urusannya orang. " kata Kirana dalam hati.

"Cciiiiiiiit....ciiiiiiiit" terdengar suara bus mengerem tiba-tiba.

Saat tiba di perempatan, bus itu mengerem tiba-tiba karena ada sebuah truck yang memacu kendaraannya di depan bus lebih cepat padahal lampu merah sedang menyala, bus tersebut berusaha mengindari truk dengan membanting stir ke kanan. Semua penumpang terlihat panik dan kaget melihat peristiwa ini. Banyak dari mereka yang langsung berteriak dan menangis histeris.

Kirana yang sedang panik dan takut biola kesayangannya rusak, langsung mengambil biola tersebut dan memeluknya dengan erat. Dia juga tak ingin melepaskan kesempatannya ikut audisi untuk bermain di salah satu Orchestra karena menunggu biolanya diperbaiki jika rusak.

Namun ia tak menyadari ketika dia berusaha menyelamatkan kotak biolanya, tubuhnya menjadi tidak seimbang, lengannya membentur dinding besi tempat duduk dan tubuhnya menjadi miring ke kanan dimana tempat lelaki itu sedang duduk.

Lelaki tersebut menahan Kirana agar tak jatuh ke lantai bus dan lengannya membentur besi tempat duduknya. Dan jarak Kirana jatuh terduduk hanya sekitar sepuluh centimeter dengan lelaki itu.

Pandangan mereka sempat bertemu selama sepuluh detik, walau Kirana tak melihatnya secara langsung karena lelaki tersebut menggunakan kacamata hitam. Kirana pun panik dan langsung berdiri membungkukkan badan.

"Jwesunghaeyo…sorry..saya tidak sengaja.." Kirana menyadari dia telah berbuat kesalahan pada seseorang tak dikenalnya.

Lelaki itu tampaknya juga kaget karena bus yang mengerem mendadak dan seorang cewek yang tiba-tiba jatuh dihadapannya.

"Aniyo… gwenchansemnida…tidak apa-apa. Jweseunghamnida." balas lelaki tersebut sambil membungkuk meminta maaf juga.

"Gwenchanhayo? Apakah anda baik-baik saja?" tanya lelaki itu sambil memandang Kirana dengan cemas.

"Nee.. jeoneun gwenchanhayo.. are you ok..?" kata Kirana yang tak sengaja reflex memakai bahasa inggris.

"Yes.. I'm okay.. " jawab lelaki itu yang terlihat kaget oleh pertanyaan Kirana.

Penumpang lain pun ikut terjatuh dan mulai panik akibat rem mendadak oleh Sopir Bus. Untungnya semua penumpang selamat. Ambulans pun datang bergantian, beberapa penumpang termasuk sopir bus harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sedangkan truck yang mengemudikan kendaraannya tanpa mematuhi rambu lalu lintas, dapat dikejar dan telah berhenti setelah mobil patroli polisi menangkapnya.

Beberapa penumpang yang selamat dan luka ringan masih berada di sekitar bus tadi, sebagian juga telah melanjutkan perjalanannya. Kirana yang keluar dari bus sedikit syock. Dia kaget karena kecelakaan yang tiba-tiba serta dia tak sengaja duduk berdekatan dengan seorang lelaki yang tak pernah dia kenal sebelumnya.

Syukurlah dia tak perlu dilarikan ke rumah sakit karena hanya mendapatkan luka kecil di lengannya akibat benturan tadi. Kirana hanya meringis menahan sakit di lengannya saat dia duduk di halte bus. Tiba-tiba lelaki yang tadi duduk bersebelahan di bus menghampirinya.

"Maaf… sepertinya luka anda harus segera diobati. " kata lelaki itu muncul tiba-tiba dan memberikan Kirana obat luka.

Kirana pun memandang lengannya dan dia pun mulai menyadari rasa perih karena benturan tadi. Lalu dia pun mengambil obat yang diberikan lelaki tersebut.

"Terima kasih…maaf sudah merepotkan." Ucap Kirana ramah.

"Sama-sama. Kalau begitu.. saya pamit dulu.." ujar pria tersebut yang berdiri dan hendak pamit pergi.

"Nee….terima kasih banyak sebelumnya…" ucap Kirana sesaat sebelum pria tersebut beranjak pergi.

Lelaki itu kemudian pergi meninggalkan Kirana menggunakan taxi sebelum dia sempat menanyakan siapa namanya. Kirana hanya bisa melihat taxinya pergi dari kejauhan. Dia hanya ingat pantulan matanya dibalik kacamata gelap yang dipakai lelaki tersebut.

Setelah beristirahat beberapa saat, kemudian dia melanjutkan perjalanan kembali ke apartementnya dengan menaiki taxi. Setelah beberapa menit kemudian, tibalah Kirana di tempat tujuan. Sebuah halte yang berada tak jauh dari apartementnya. Kirana pun segera turun dari taksi dengan membawa sekotak biola yang masih ada di genggamannya.

"Oh My God.. malu banget hari ini.." Gumam Kirana setelah turun dari taxi dan berjalan menuju apartementnya.

Kirana pun sampai di apartementnya, dia langsung duduk di sofa ruang tamunya. Dan segera mengobati lukanya dengan obat yang diberikan lelaki itu. Kata-kata lelaki tersebut masih tengiang jelas di pikirannya. Pertama kalinya dia terlibat dalam situasi seperti itu.

"Who are You? Mr. Black Glassess.." kata Kirana sendirian dalam apartementnya.

🎻🎻🎻


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C2
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ