David berjalan disisi brankar yang membawa Shaki ke dalam ruang rawat, sedangkan Wilson dan sahabat – sahabatnya diminta untuk menunggu Antonio hingga keluarganya datang.
"Shaki." David terus mengengam tangan Shaki yang terasa dingin, sambil terus berjalan menuju ke ruang rawat.
Tak lama kemudian, mereka telah sampai di ruang rawat dimana Shaki akan dirawat. Para suster menyiapkan semua peralatan, dan meletakkan ranjang Shaki di tempatnya.
"Kami tinggal ya Pak, jika ada yang perlu kami bantu silahkan hubungi kami melalui alat yang teroasang di samping ranjang." Ujar sang suster.
"Baik, sus terima kasih." Sahut David.
Suster itu mengangguk, lalu meninggalkan ruangan tinggalah kini David seorang diri menemani Shaki yang belum sadarkan diri.
"Hallo, Aska."
"Ya Tuan."
"Saya minta kau menyelidiki siapa dalang dari penyekapan Shaki dan juga Antonio di gudang kampusnya."
"Baik Tuan, saya akan melakukannya, lalu apa saya perlu ke rumah sakit, Tuan?"