"Bukan suka sih, lebih tepat nya aku mengagumi nya." ucap Ria.
"Ah begitu." Ayra merasa hati nya mulai tak tenang, kini seperti nya ia akan memiliki saingan yang sangat berat. Bagaimana bisa ia mengalahkan Ria si primadona sekolah ? Ayra mulai berkecil hati, dan ingin menyerah atas perasaan nya. Namun, di dalam lubuk hati nya yang paling dalam ia berkata, bahwa ia tak bisa melepaskan Leo, ia sangat menyukai nya, dan merasa bahwa Leo adalah takdir nya.
"Ya udah ya kalau begitu aku pergi dulu, kamu cepat sembuh ok." pamit Ria dengan senyum nya yang selalu ramah.
"Iya kak, sekali lagi terima kasih atas kunjungan nya." ucap Ayra.
"Ok." Gadis cantik itu pun melangkah keluar, meninggalkan Ayra sendiri di kamar nya.
Tak lama kemudian Leo datang, pandangan nya langsung tertuju pada Ayra yang wajah nya sedang di tekuk kesal, ia juga mengabaikan kedatangan Leo.
"Ada apa dengan mu ?" tanya Leo saat melihat ekspresi Ayra yang seperti itu.