Ada si Bayang yang masih menggalau bersama belasan selirnya dimeja panjang sudut restoran villa. Yang sudah pasti masih dengan topik kesedihan yang sama, batal foto di pantai kemarin sore. Tapi seharusnya kegalauan itu sudah pergi karena belasan selirnya rela tak ikut demi menemani sang pacar yang sedih di villa sendirian. Percayalah, ada adegan tangis kemarin sore yang mengucur indah di mata genit seorang buaya bernama Bayang. Meraung melas memanggil bundanya untuk menjemputnya pulang.
Beralih ke samping, iris Tata memandang malas sebongkah manusia yang memang dasarnya memiliki semangat hidup yang labil, kadang bisu kadang cerewet. Baginda Setan. Skip, tak ada pengaruhnya.
Tepat di hadapan Tata, sesosok makhluk yang entah mengapa menjadi partner ributnya itu, memasang wajah sok sedih bak kucing yang ditinggal Tuanya. Melamun dengan muka lecek bin kusut. Dua kata, menganggu pemandangan.