Aneska menatap boneka pou pemberian Regan dengan tajam, seolah-olah ia sedang menatap orang yang memberikan boneka itu padanya. "Ngapain lo liatin gue?" tanyanya sinis pada boneka pou yang disandrakan di sandaran ranjang.
"Puas lo bikin gue sakit hati hah?" tanya Aneska lagi sambil memukul boneka di depannya sekali.
"Berani-beraninya lo hianatin gue sama si Tere liye itu! Jahat tau nggak?! Kesel gue sama lo!" Aneska menggigit ujung kepala boneka pou itu sekuat tenaga.
Sejak ia memutuskan untuk pulang dari sekolah karena melihat Regan dan Tere berpelukan, setelah kejadian itu pula ia tak mau keluar dari dalam kamarnya. Ia mengurung diri di sini. Galih dan Farah pun sejak tadi membujuknya. Namun gadis keras kepala itu tak mau mendengarkan kedua orang itu. Dia tetap keukeuh tak mau keluar kamar. Bahkan tak mau makan dan meminum obat.