Regan mengangguk. "Pake helmnya. Gue mau ngeluarin motor gue dulu," kata Regan yang dipatuhi Aneska.
Aneska sedikit menjauhi Regan, agar cowok itu bisa mengeluarkan motor kawasakinya yang diapit oleh motor-motor siswa/i lain. Aneska mulai memasuk'kan kepalanya ke dalam helm, lalu ia juga merekatkan pengait helmnya.
"Buruan, Nes!" ujar Regan sambil menderum-derum kan motornya.
"Iyaaa"
Aneska menaiki motor milik Regan itu dengan bantuan tangan Regan yang terulur ke arahanya. "Makasih," ujarnya setelah sudah berada di belakang tubuh Regan.
"Peluk dong, Nes"
Aneska terkekeh pelan, kemudian ia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Regan dan meletak'kan kepalanya pada punggung cowok itu dengan nyaman.
Regan pun mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. "Lo yakin mau ke sana, Nes?" tanya Regan sambil membelok'kan stirnya saat melewati gerbang sekolah.
"Iya. Gue mau liat dua orang itu. Nggak tau kenapa gue pengen liat banget wajah tuh orang," jawab Aneska.