Setelah sampai di depan rumah Rian.
Aldi terengah-engah dengan larinya sangat paling kencang, dan Dona juga begitu. Hanya aku dan juga Rian yang lari biasa-biasa saja.
Pertanda apa datangnya bungkus roti itu di depan kuburan, "Nad, Yan, Don. Itu tadi kenapa ada bungkus roti tadi, gue mengamati betul bungkusnya seperti apa. Bisa sejajar 4 bungkus di depan kuburan. Bangsat, gue jadi takut" kata Aldi yang masih terengah-engah napasnya.
Kami bertiga yang baru sampai juga tidak mengetahui itu, "Gue juga nggak tahu anjing, lu yang lari pertama. Gue kira ada setan, eh ternyata bungkus doang. Bikin gue jantungan aja lu" ucapku yang sambil memukul Aldi, sudah napasnya tidak beraturan di tambah pukulanku.
"Gue juga kagak tahu, tapi kayaknya ini pertanda baik sih. Soalnya kan niat kita baik, paling si kakek mau menunjukkan kalo rotinya udah dia makan" Dona masih bersikap realistis dan juga positif dengan pemikirannya.