"Apa kau masih marah padaku, Alan? Hm?" Tanya Helena dengan bergelayut manja pada lengan kanan Alan.
Di hari Senin ini, jadwal mata kuliah mereka berdua kebetulan jamnya sama. Jadi mereka berdua kembali bertemu di depan gedung fakultas kedokteran.
Alan diam saja. Masih tidak terlalu mood dengan Helena. Lelaki itu tetap berjalan dengan tempo yang cepat. Masa bodoh jika kaki Helena jadi kewalahan mengikutinya. Hal itu menguntungkan bagi Alan, karena dengan begitu kaitan tangan Helena padanya jadi terlepas.
Bertemu dengan Helena setiap hari sebenarnya Alan jadi agak bosan.
Tapi lelaki itu bersyukur saja karena Helena sudah tidak ingin ia jemput pulang dan pergi sejak dua bulan yang lalu. Hal itu meringankan Alan dan rasanya terasa bebas.
"Jika kau masih mengikutiku, maka jangan salahkan aku jika aku sangar berharap bahwa kau lupa ingatan saja!" Tandas Alan dengan kesal.
Bukannya marah, Helena malah menyengir senang.