Audy mengangguk. "Kamu juga.. kamu gak boleh sakit yah. Atur waktu, jangan belajar terlalu lama. Makan yang bener jangan hobi makan makanan cepat saji...hiks.." ujarnya sambil menangis. Namun pembicaraan mereka diselingi kekehan kecil. Bahkan Alan saja menangis.
"Dy.. meskipun waktu kita beda, jangan jadikan alasan untuk menghilang ya. Kita hanya menapaki wilayah bumi yang berbeda saja. Aku akan selalu merindukanmu."
Mendengar itu Audy melepaskan pelukan eratnya. Namun kedua tangannya masih meremas kain kaos Alan. Gadis itu mendongak menatap kekasihnya. "I love you.." ujarnya sangat tulus.
"I love you more.." ucap Alan.
Dan kemudian Alan mengecup bibir Audy. Pergerakan ciuman mereka tidak sampai satu menit namun masih sempat-sempatnya saling memagut dan menyesap.
Bita yang sudah berdiri dekat dengan boarding gate itu hampir saja muntah. Bisa-bisanya adiknya itu masih sempat berciuman. Bita iri? Tentu saja. David tidak bisa berada di sini untuknya.