Sore ini Viviane merenung di dalam kamarnya. Gadis itu enggan bicara dengan siapapun. Bahkan Vero sejak siang tadi tidak diperbolehkannya masuk ke dalam kamarnya.
Doni tidak berada di rumah. Bapak dua anak yang usianya sudah memasuki kepala lima itu sibuk dengan rapat perusahaannya dan ada jadwal makan malam bersama kolega.
Viviane mengamati sebuah kertas undangan berbentuk persegi panjang. Undangan pernikahan yang acaranya akan dilaksanakan dua minggu dari sekarang.
Gadis itu masih tidak bisa menerima keputusan itu. Apalagi Doni. Pria itu sebenarnya sangat terpukul tentang kabar Rosa, mantan istrinya itu akan menikah dengan Arya.
Tok tok tok!!!
Viviane mendongak menatap ke arag pintu kamarnya. "Udah gue bilang jangan ke sini kenapa sih!!" Serunya kesal dan membanting undangan pernikahan yang tidak bersalah itu ke lantai.
"Gak ada gunanya lo kayak gitu Vi.. gak ada yang bisa dirubah." Ucap Vero menasehati.