Udara jum'at malam terasa sangat dingin. Mungkin karena pakaian Bianca yang terlalu terbuka. Cewek itu mengenakan rok mini berbahan levis dan dan baju tipis tanpa lengan.
Bianca berada di gundukan seperti bukit yang berada jauh dari kota. Tadi dirinya mengebut saja membawa mobilnya entah pergi sejauh mana. Bianca hanya ingat kalau dulu saat masih SMP sering ke sini bersama Finsa. Entah apa yang membawa Bianca datang ke bukit ini. Apalagi tadi saat naik ke sini Bianca melepas sepatu haknya dan menaiki tanah bukit dengan kedua kakinya yang telanjang.
Angin malam terasa semakin kencang. Masa bodoh dengan semuanya. Masa bodoh dengan Rio, masa bodoh dengan kondisi rumah, dan juga masa bodoh dengan kondisi dirinya yang tidak baik-baik saja.
"AAAARRRRGGGHHHHHH....." Teriak Bianca sekuat tenaga. Tak peduli terhadap sekitar. Tak peduli terhadap apapun.