"Pahami kata pulang Vi.. rumah ini serasa gak hidup. Lo tahu? Bertahun-tahun rumah ini gak ada lo dan gak ada Bunda.. gue juga gak suka hidup di sini sendirian."
Mendengar Vero bicara begitu, entah mengapa dada Viviane terasa sesak. Apa sudah saatnya ia kembali lagi ke rumah?
"Lo gak sendirian Bang, banyak para pelayan." Ujar Viviane ketus.
Vero mendekat. Tatapan cowok itu terasa sangat putus asa. Hidup setiap hari di rumah ini sebenarnya sangat terasa tidak adil bagi Vero juga. Vero bisa saja beli rumah lain atau tinggal di apartemen seperti Viviane. Tapi, Vero tidak pernah bisa melakukan hal itu. Bagi Vero, rumah keluarganya adalah segalanya. Dan selama ini Vero tetap pulang ke rumah meskipun hatinya tak ingin. Setidaknya, hanya Vero yang masih berusaha menghormati Doni meskipun Doni tidak peduli dengannya.
Hai para pembaca^^ Wah, aku ucapkan terima kasih banyak yang masih setia baca sampai bab ini yah..
Mungkin ada yang berpikiran/bertanya kalau kadang ceritanya ke tokoh yang lain?
Jawabannya adalah iya. Karena apa? Karena tokoh di cerita ini memang banyak dan berisi tentang berbagai macam kehidupan anak SMA dan kehidupan keluarga mereka yang pelik. So, apakah ada yang tidak nyaman ketika aku menulis tentang tokoh lain selain Alan, Audy dan Dirga?
Beritahu aku di komentar yaa^^
Luv U All❤