"Dy.. maafin gue yah. Udah goyahin persahabatan kita. Bisa baikan kan?" Tanya Vallen dengan rasa berharap yang besar.
Tentu saja Audy mengangguk. "Iya. Tentu aja dong. Kita baikan." Serunya senang.
Seketika raut wajah Vallen langsung berubah drastis menjadi senang meskipun air matanya masih keluar. Gadis itu agak terkekeh dengan menyeka air matanha sendiri dengan tissu kering.
"Makasih ya Dy.. maaf, gue gak ada di samping lo ketika lo bahkan lagi ngadepin hal tersulit dengan keluarga lo saat itu." Ucap Vallen menyesal.
"It's okay Len.. gue udah maafin lo kok. Maaf juga gue gak selalu bisa nimbrung dan kasih kabar di grup chat kita. Gue merasa hal pribadi gue perlu gue jaga, meskipun itu untuk diketahui sahabat gue sendiri. Cuman keluarga Alan dan Kak Dirga yang tahu kondisi gue saat itu." Jelas Audy.
"Ah.. maafin gue ya. Gue bukannya nguatin lo, malah ngajak lo ribut." Sesal Vallen lagi.