Hari demi hari terus berganti, kini Rafka sedang mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke Bandung. Sesuai dengan apa yang ia katakan sebelumnya, ia akan menjemput Aisyah, dan membawanya kembali ke rumah. Bahkan Latifah juga mempersiapkan kamarnya untuk di tempati oleh Aisyah, sejak semalam ia sudah pindah ke kamar tamu.
Tidak ada pembicaraan serius yang kedua orang itu lakukan, setelah pembicaraan mereka malam itu. Suasana yang ada pun terasa begitu berat dan dingin, seakan tidak bisa di sentuh oleh basa basi seperti biasa.
"Kamu berangkat jam berapa mas?" Tanya Latifah pada Rafka.
Rafka tampak melirik ke arah jam dinding, waktu masih menunjukkan pukul 4 sore.
"Aku berangkat setelah solat isya" jawab Rafka keadaanya.
Latifah mengangguk paham, lalu ia pun menaruh perlengkapan Rafka di atas meja. Lalu ia melangkah akan kembali ke kamarnya, tapi pertanyaan Rafka membuat langkah Latifah berhenti.