Bermanjakan dekorasi yang sangat megah nan mewah telah membuat siluet hitam berkaca - kaca. Ditatapnya suami tercinta dengan tatapan menghangat seolah menyiratkan cinta yang sangat besar berirama ucapan terima kasih. Tanpa menjawab, siluet biru melembut seolah berkata, sama-sama sayang.
Sebelah tangan kekar tampak melingkari pinggang ramping membimbing sang istri menuju sofa panjang. Sembari menunggu makanan datang, mereka tampak memanjakan mata dengan keindahan lampu Kota Paris.
"Lihatlah ke sebelah sana, sayang. Pemandangan disebelah sana tampak indah." Tunjuk Amira.
"Aku tahu. Tetapi ada yang lebih indah." Tanpa mengalihkan tatapannya dari kecantikan bak rembulan.
"Really?"
"Hm, dan keindahan itu adalah kau, sayangku."
Seketika Amira tersipu malu atas godaan suami tercinta. Bermanjakan sikap malu - malu sang istri telah mengiringi peegerakan bibir kokoh pada kekehan - kekehan kecil.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar supaya cerita ini lebih baik lagi. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!