Andreas menidurkan Angka di kasur kecil miliknya, kemudian gadis itu menatap takut kearah pria yang telah memukul sekaligus menolongnya.
"katakan pada teman sekaligus pelayan baru ini Amora, untuk tidak ikut campur dengan semua urusan ku di rumah ini! aku bebas berbuat apapun di rumah ini meskipun harus membunuh seseorang...dan katakan padanya, jika dia masih betah bekerja di rumah ku maka bilang padanya untuk tidak banyak bicara" ucap pria itu sambil melangkah pergi keluar dari kamar kecil tersebut.
ketika Amora melihat tidak ada lagi bayangan Andreas di koridor kamar pelayan, gadis cantik itu langsung menghampiri dan mendekat ke arah angka.
"lain kali kau harus mendengarkan ucapanku untuk tidak ikut campur dengan semua urusan tuan besar, kau sedang hamil dan itu membuatku khawatir... jadi kumohon biarkan saja Dia berbuat semaunya di rumah ini, selama dia tidak bertindak kasar terhadap kita, maka kita tidak perlu ikut campur semua urusannya" ucap nya sambil mengusap pergelangan tangan Angka.
Amora kemudian berdiri memberikan segelas air putih dan juga vitamin pada angka agar Gadis itu segera meminum vitamin dan penguat kandungan.
"sekarang minumlah obat ini karena ini akan memperkuat kandungan mu, mungkin kau sedikit sakit karena benturan yang tuan Andreas berikan tadi" ucapnya sambil menyodorkan dua buah vitamin ke arah angka
gadis tersebut meraih vitamin itu dan meminumnya lalu kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memiringkan sedikit tubuhnya.
"usia kandungan mu baru saja masuk 7 bulan dan itu akan sedikit rentan jika terkena benturan, kuharap kau mendengarkan ucapanku... meskipun kita baru beberapa hari bertemu tapi rasanya aku sangat cocok berbicara denganmu dan aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri, jadi kumohon jangan ikut campur lain kali" tambah Amora
angka menghela nafas panjang, dia memang sudah terlalu ikut campur dalam urusan Tuan Andreas, namun dia melakukan hal itu karena dia memiliki rasa iba sama perempuan terlebih saat pria itu mencengkram dagunya dan mencekik leher gadis tersebut hingga sulit bernafas.
rasanya angka tidak sanggup melihat hal itu, dia bahkan berpikir seandainya saja jika dia di posisi perempuan itu mungkin dia sudah mati.
melihat gadis itu yang dipukuli oleh Andreas dia mengingat Bagaimana paman dan bibinya sering memukulinya seperti itu, Bahkan mereka meminta angka untuk menjual tubuhnya demi beberapa dolar.. padahal mereka tahu jika Gadis itu sedang mengandung dan laki-laki mana yang mau menyetubuhi wanita yang sedang hamil?
saat angka bekerja dan tidak mendapatkan uang setelahnya maka dia akan habis dipukuli oleh paman dan bibinya, seolah mereka tidak peduli dengan perut buncit Gadis itu yang sedang merengek kesakitan.
dan lagi-lagi angka dibuat tersadar karena berkat Tuan Andreas dia bisa berada di rumah ini menjadi seorang pelayan dan mendapatkan makanan yang cukup setiap hari.
yang Amora katakan itu benar mungkin angka mulai saat ini harus benar-benar tahu diri siapa dia sebenarnya, dan harus bisa menutup mata dengan apa yang terjadi diantara Andreas dan orang lain meskipun dia membunuh orang tersebut di hadapan Gadis itu lebih baik dia menutup matanya dan buru-buru pergi.
kemudian tersenyum kearah Amora begitupun dengan gadis itu, dia meraih selimut dan menutupi tubuh angka kemudian mengusap dahi gadis tersebut lalu keluar dari dalam kamar dan tersenyum lebar.
Amora kembali ke pekerjaannya yaitu membersihkan beberapa ruangan sementara pelayan yang lain sibuk untuk menyiapkan makan siang,
Kimi angka meringkuk di dalam kamar sempit sendirian, sejujurnya dia tidak menginginkan hal ini terjadi.. dia masih ingin melanjutkan kuliahnya dan menggapai cita-citanya untuk bekerja di perusahaan yang cukup terkenal dan mendapatkan gaji yang layak serta kehidupan yang lebih baik.
namun kejadian pemerkosaan beberapa bulan yang lalu telah merenggut kebahagiaan nya juga masa depannya.
kini Dia hanya bisa menjadi seorang pelayan rendahan yang dianggap remeh oleh orang lain, namun setidaknya diam sedikit bersyukur karena dia di pertemukan oleh orang yang sangat baik seperti Andreas meskipun dia memiliki sifat seperti monster tapi dia tidak jahat terhadap pelayannya.
buktinya pria itu menggendong tubuh angka ke rumah sakit dan kembali menggendongnya setelah pulang dari rumah sakit.. Bukankah itu menunjukkan pria itu masih sedikit memiliki rasa iba?
sementara di tempat lain, Ann menangis dengan tubuh bergetar.. merasakan kesakitan yang luar biasa di sekujur tubuhnya karena pecutan dari ikat pinggang Andreas,
pria itu benar-benar sudah gila, dia hampir membunuhnya... dan beruntung saja pelayanan ambil itu datang untuk membantunya dan membuat Dia segera pergi dari Mansion terkutuk itu.
"arghh" desis nya kesakitan saat Carlos memberikan obat luka pada tubuh gadis itu.
"Kau adalah perempuan bodoh yang rela menjual tubuhmu hanya untuk beberapa ribu dolar pada Andreas, bukankah kau tahu bagaimana sifat Pria busuk itu? apa selama ini dia menghargaimu? tidak! kau hanyalah pemuas nafsu yang dibayar dengan uang ribuan dollar" ucap nya sambil memberikan salep pada luka Ann.
Gadis itu meneteskan air mata, tubuhnya benar-benar memar dan wajahnya pun membiru karena luka pukul dari Andreas.
"selama ini hanya dialah yang memberikan aku kekayaan sampai aku bisa membeli apapun yang aku inginkan, bukankah kau tahu sendiri jika aku hanyalah Gadis miskin yang menjual tampang cantik kepada Tuan Andreas? semula aku berfikir dia bisa berubah dan menjadi pria yang lebih baik dengan sisi lembut Namun sepertinya aku salah dia malah semakin menggila dengan sifatnya" ucap Ann sambil memeluk guling dan tertelungkup.
Carlos menggelengkan kepalanya "Kau benar-benar bodoh Ann, apakah lebih mementingkan kekayaan dan uang yang diberikan oleh pria itu dari pada dirimu sendiri? Bagaimana jika kau mati di tangan pria gila itu? bukankah kau sudah tahu bagaimana sifat pria itu yang kerap kali bertindak kasar pada perempuan dan aku sering mendengar tentang nya yang memaksa para gadis yang untuk menggugurkan kandungan saat dia sedang hamil" ucap Carlos lagi
Ann terdiam, gadis itu menghelah nafas panjang
"entah kenapa aku lebih memilih jadi manusia bodoh karena aku telah mencintai pria itu, dia seringkali memukuliku saat dia tidak mendapatkan pelaburan hasrat yang sesuai.. namun lagi-lagi aku kembali ke arahnya dan memberikan tubuhku lagi tanpa mempedulikan bahwa dia lah memukuli ke beberapa waktu yang lalu" ucap Ann lirih
Gadis itu kemudian menoleh kearah Carlos, matanya terlihat sembab karena terus-menerus menangis
"apakah aku bodoh karena mencintai pria gila seperti Andreas?" tanyanya lirih
Carlos menganggukkan kepalanya sambil menghela nafas panjang "kau benar, Kau adalah perempuan bodoh yang terbuai oleh wajah laki-laki tampan" balas nya
Ann seketika terdiam dan tak menjawab apapun lagi.