Leo memutuskan untuk datang. Memenuhi janjinya pada sang ayah untuk datang melihat keadaan ibunya. Sedikit asing juga aneh, meksipun wajah tua itu tak banyak berubah. Ia masih ingat wajah ibunya meksipun ingatnya itu samar. Wanita tua yang duduk di atas kursi roda, terus aja memandangi ke arahnya. Tanpa banyak basa-basi dirinya memulai Dengan memanggil nama Leo dengan nada yang begitu lembut. Menarik perhatian Leo yang sedari tadi hanya menunduk.
"Aku dengar kau membunuhnya ...." Suara wanita tua itu kembali terdengar. Senyum tipis nan ketir mengiringi kalimatnya. "Mr. Owl yang aku maksudkan." Ia menutup kalimatnya. Pandangan mata begitu lembut dan penuh kasih sayang. Sikap sang ibunda tak pernah berubah meskipun hampir dua puluh tahun berlalu tak pernah bersua dengannya. "Boleh aku tahu kenapa alasannya?" tanyanya. Nada bicara yang begitu lirih dan lembut, khas kalau sang ibu berbicara.