"Gue tak akan menyesali apapun lagi." Gadis itu menghela napasnya dengan kasar. "Itulah harapan gue. Gue ingin berjalan atas apa yang dikehendaki oleh hati gue sendiri. Bukan sebab paksaan dari keadaan atau dorongan sebab orang lain. Aku benar-benar ingin melakukannya dengan keinginanku sendiri. Itu sebabnya aku mempertahankan kehamilannya." Ia kembali mengimbuhkan. Kali ini dengan menundukkan kepalanya. Bukannya takut, ia hanya sedang tak ingin bertatap muka dengan sahabatnya.
Sandra tak tahu, kalau dia adalah orang terdekat yang akan mendapatkan kabari ini untuk yang terakhir kalinya. Seharusnya Sandra memberi tahu Iris dan Alfa terlebih dahulu sebelum memberikan berita ini pada orang asing, Me. Ten.
Iris menghela napasnya. Ia memandang sejenak wajah Sandra lalu kembali menatap sang kekasih. Iris terkejut dengan berita yang dibawa oleh Sandra untuknya kali ini. Entah harus disebut sebagai kabar apa. Baik buruknya hanya Sandra yang tahu.