Elis tersenyum manis. Ia tahu, semua yang dikatakan oleh pria asing di depannya itu bukan hanya lelucon semata. Ia juga paham benar kalau yang dimaksudkan oleh pria itu adalah sebuah kisah yang cukup mengerikan di masa lalu. Semua itu ditunjukkan dari bekas luka yang ada di wajahnya sekarang ini. Mengerikan memang, tetapi bagi orang yang punya luka itu ... momen yang ada di baliknya adalah sebuah kenangan terbaik untuk diceritakan di lain hari. Prajurit memang akan menua dan mati, tetapi tidak untuk kisah yang pernah ditorehkan olehnya. Semuanya akan terus mengalir bak air mengikuti arus yang ada. Baik buruknya, tergantung bagaimana sungai yang dilaluinya.
"Ngomong-ngomong apa yang sedang Anda cari, Pak? Panti ini bisa memberikan jawaban untuk prajurit hebat seperti Anda?" celetuknya dengan ringan. Membuat suasana menjadi lebih akrab, meskipun keduanya baru saja bertemu beberapa saat yang lalu.