บท 229: Kunjungan Bencana Kelima

Pengambilan Paksa

"Benar-benar makhluk misterius… mengambil benda yang terlihat seperti benih… lalu menghilang begitu saja… dia meninggalkan sabit hitam ini… sungguh bagus…"

*tap… bretek…!*

Saat steven mencoba mengangkat sabit hitam yang tertinggal di pantai, punggungnya langsung mengalami encok.

"Aaa… punggungku…! Sial… kenapa senjata ini sangat berat…?"

"Biar saya coba guru…"

Harun maju karena penasaran dengan berat sabit hitam yang ia tahu adalah perwujudan dari dini. Harun memegang gagang sabitnya dan mengangkat sekuat tenaga, bahkan menggunakan energi jiwanya. Namun sabit hitam yang ada di tangannya tidak bergeser sedikitpun, seakan sabitnya menempel di tanah.

"Begitu tidak inginnya kau diangkat olehku dini…!!!"

*brak…*

Akhirnya harun terhempas karena pegangannya lepas dari gagang sabit. Para pendiri lainnya pun datang menghampiri steven dan harun karena penasaran.

"Apa yang sedang kalian coba lakukan…?"

"Ka-kami mencoba mengangkat… sabit hitam itu…"