Mayang tersenyum sambil mengangguk pada Kapten Dharma.
"Ya, tentu saja Kapt- eh, maksudku Paman Dharma. Paman boleh tahu siapa aku sebenarnya. Aku tidak perlu khawatir dengan keselamatan kalian karena Kakek dan Pamanku adalah orang-orang hebat,"
"Paling tidak, kemungkinan terburuknya aku akan ditahan sebagai tahanan negara, hihi!" ucap Mayang sambil tersenyum santai seperti situasi saat ini bukanlah hal yang serius.
Namun apa yang dipikirkan Mayang menang benar. Siapa yang berani mendekati dan mengancam hidup seorang jenderal militer seperti kakeknya dan Kapten Dharma. Berada di markas militer yang begitu kokoh ini saja sudah membuat nyali Mayang yang seorang mafia pemberani sedikit bergetar.
Jadi, dirinya tidak berpikir ratusan kali untuk mengungkapkan identitasnya kepada mereka kecuali pada Darren. Karena Mayang menganggap Darren masih terlalu labil untuk menerima kenyataan seperti ini.