Dua hari kemudian.
Xiao Yi seperti biasa masih bermalas-malasan di ranjang. Ia bergerak kesana kemari membuat sprei berantakan.
Ia memandang Li Zheng Yu yang baru saja keluar dari kamar mandi. Tetesan air terlihat mengkilap di tubuhnya yang hanya mengenakan handuk sebatas pinggang.
"Sayang, kapan Xiao Ling pulang? Apakah kau tidak ingin menjenguknya lagi?" tanya Li Zheng Yu.
"Percuma saja aku datang kesana karena aku sama sekali tidak dihargai. Aku memang selalu buruk di mata mereka," ungkap Xiao Yi sembari menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Kau bilang tidak memiliki dendam. Lalu kenapa kau seperti ini?" ujar Li Zheng Yu sembari duduk di samping Xiao Yi. Diusapnya rambut panjang Xiao Yi dengan lembut.
Xiao Yi menggeser tubuhnya agar semakin dekat dengan Li Zheng Yu. Lalu membaringkan kepala di pangkuannya.
"Aku tidak dendam, aku hanya lelah karena apa yang aku lakukan selalu saja sia-sia," ungkap Xiao Yi dengan sendu.