บท 169: BANGKIT MENATA KEHIDUPAN BARU

1 bulan lebih telah berlalu. Tidak terasa kini sudah tiba saatnya 40 harinya Rayan. Di kediaman mereka yang menjadi hadiah pernikahan dari Umi Aisyah dan Abah Zaki pengasuh pondok pesantren Baitil Jannati, arsila dengan dibantu keluarga besar dari mendiang suami dan keluarganya sendiri serta tetangga terdekat mengadakan acara selamatan untuk mendiang suaminya di rumah tersebut.

Kesedihan memang masih sangat melekat dan membekas Di hati arsila. Bahkan tidak jarang wanita itu menangis apabila mengingat momen kebersamaan mereka dengan sang suami semasa hidupnya dulu.

Namun dia sadar meratap dan menangisi kepergian sang suami tidak akan memberikan solusi apapun. Selain rugi dirinya sendiri dan anak akan jadi korban, itu juga akan sangat membebani suaminya di alam sana.