Lim Ming Yu tampak duduk bersama dengan Lee Huanran, dan beberapa Dayang lainnya. Mereka seolah sedang memikirkan suatu hal yang sangat rumit. Putra Mahkota kecil sudah tidur, tidur dengan sangat nyenyak di tempatnya. Sebuah ranjang ayunan yang dibuatkan oleh Le Zheng Xi sebagai hadiah untuk keponakannya tercinta, katanya.
Lagi, Lim Ming Yu menghela napas panjang, kemudian dia melirik Lee Huanran yang tampak bertopang dagu, sebuah hal yang membuatnya sangat risau sama sekali. seolah di istana iblis sekarang tidak memiliki ketentraman. Bagaimana tidak, setiap detik dan embusan napasnya hanya ada peperangan dan kematian, pemberontakan dan pertumpahan darah yang sangat nyata. sebuah hal yang membuat Lee Huanran dan yang lainnya memikirkan banyak hal yang menyakiti hatinya. Bahkan, untuk sekadar memejamkan mata pun rasanya tidak bisa sama sekali.