บท 216: Jatuh bangun

Raymond berjalan dengan langkah lamban mendekati ranjang rawat Stefan. Dia baru terlihat begitu lesu dalam balutan tuxedo berwarna hitam dengan dasi hitam yang terpasang tidak begitu rapi. Pria itu baru pulang dari kantor dan langsung mendatangi sang ayah di rumah sakit.

Terbaring lemas di ruangan yang hening hanya ada suara monitor detak jantung yang menggema, begitulah keadaan Stefan. Tidak menunjukkan perubahan samasekali, bahkan masih bersifat sama, tidak membaik ataupun memburuk.

Raymond menghela napas, duduk di kursi tepat di sisi kanan ranjang rawat sang ayah sambil menatapnya dengan sendu, kemudian menggenggam tangannya.

"Ayah ... Bantu aku menyelesaikan semua perkara ini. James benar-benar mengacaukan segalanya tanpa bisa mengembalikan keadaan seperti semula karena dia telah dibunuh oleh Gustave." Raymond menekuk wajahnya, menelan salivanya dan perlahan matanya memerah karena tak kuasa menahan kesedihannya.